Dallas Makin Panas, Polisi Antisipasi Ancaman Misterius
jpnn.com - DALLAS – Kepolisian Dallas terus siaga, menyusul munculnya ancaman keamanan yang baru. Sabtu waktu setempat (9/7), aparat menjaga ketat kantor polisi yang terletak di Kota Dallas, Dallas County, Negara Bagian Texas, Amerika Serikat (AS), tersebut.
Bahkan, tim SWAT juga berjaga. Di kota-kota lain, unjuk rasa antirasisme berlanjut.
’’Polisi mengantisipasi ancaman misterius yang ditujukan kepada penegak hukum,’’ terang Kepolisian Dallas dalam pernyataan tertulis. Begitu menerima laporan tersebut, aparat langsung memperketat pengamanan di sekitar kantor polisi.
Beberapa tim lantas menyisir area di sekitar kantor polisi. Termasuk, memeriksa garasi di pusat kota karena kabarnya ada seorang pria yang mencurigakan di sana.
Pasca penembakan di Dallas yang menewaskan lima polisi Jumat dini hari lalu, polisi di seluruh penjuru AS siaga. Sedikitnya, ada dua insiden yang menarget aparat di Negara Bagian Tennessee dan Negara Bagian Wisconsin. Skala dua insiden itu memang tidak sebesar Dallas. Tapi, polisi tidak mau aksi nekat Micah Johnson terulang di kota lain.
Black Lives Matter, gerakan anti kekerasan terhadap kulit hitam, masih menggelorakan unjuk rasa di sejumlah kota besar Negeri Paman Sam hingga Sabtu lalu.
Selama tiga hari berturut-turut, unjuk rasa antirasisme berlangsung di Kota New York, Negara Bagian New York.
Massa menuntut keadilan bagi Alton Sterling dan Philando Castile yang menjadi korban kesewenang-wenangan polisi kulit putih.
DALLAS – Kepolisian Dallas terus siaga, menyusul munculnya ancaman keamanan yang baru. Sabtu waktu setempat (9/7), aparat menjaga ketat kantor
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer