Damai Bethany

Oleh: Dahlan Iskan

Damai Bethany
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Dengan perdamaian di Bethany, anggota PGLII jadi 95: tambah si bungsu, sinode baru Gereja Bethany Nusantara (GBN).

Baca Juga:

Di bawah sinode GBN ada 147 gereja. Sedang yang di bawah Gereja Bethany Indonesia (GBI) 45 gereja. Salah satunya gereja terkenal dengan bangunan dome yang sangat besar di Nginden Surabaya.

Dirjen Kristen Dr Jeane Maria Tulung sudah mengamini penyelesaian di Bethany itu. Sudah sama-sama sah di mata pemerintah.

Untuk sementara ketua umum Gereja Bethany Nusantara dijabat Pendeta Samuel Kusuma. Pusat sinode-nya di Balikpapan. Dari 145 gereja di bawah GBN, mayoritas memang di Kaltim dan Kaltara.

Maka tepat kalau mereka pakai nama "Nusantara" –dekat dengan ibu kota baru Indonesia.

Saya sering bicara dengan Pendeta Samuel. Dia sudah "generasi" ketiga dalam sejarah pertengkaran di Bethany.

Di pihak Bethany "Nginden" juga sudah dipimpin "generasi" ketiga: Bambang Henky. Samuel dan Henky tidak terlalu dalam dalam ikut di awal pertengkaran.

"Generasi" pertamanya sudah meninggal dunia. Baik di kubu sana maupun di kubu sini: Pendeta Alex dan Pendeta Leo. Meninggalnya dua tokoh ini telah membuka suasana baru, apalagi "generasi" keduanya sudah lelah bertengkar meski masih enggan bersatu.

Perselisihan panjang di sinode Gereja Bethany selesai. Satu kelompok menjadi Gereja Bethany Indonesia, satunya lagi menjadi Gereja Bethany Nusantara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News