Damayanti: Anak Menjadi Beban Lahir Batin Selama Saya Ditahan KPK
JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Damayanti Wisnu Putranti menyesal menerima suap dari Direktur Utama PT Windu Tunggal Utama Abdul Khoir.
Gara-gara kasus ini, Yanti kehilangan kesempatan mendampingi tumbuh kembang keempat anaknya.
Saat membacakan pledoi pribadi di hadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (7/9), Yanti mengaku punya anak empat. Tiga orang beranjak dewasa. Satunya lagi baru berumur 5,5 tahun.
"Anak saya yang kecil, menjadi beban lahir batin selama saya ditahan KPK," ujar Yanti sambil menangis di hadapan majelis hakim.
Ia mengatakan, selama delapan bulan menjalani masa tahanan KPK, tidak bisa memberikan kasih sayang utuh kepada anak-anak. Dia merasa kehilangan kesempatan mendampingi anak bungsunya selama masa pertumbuhan. "Selama pertumbuhan dia harus kehilangan kasih sayang ibu." ujar Yanti
Dia meminta hakim memutuskan seadil-adilnya atas perkara yang menimpanya. Sehingga ia bisa menjadi ibu yang bisa mendidik, memberikan anak kasih sayang. "Saya deg-degan cemas, apa yang sedang mereka lakukan, bagaimana mereka," kata Yanti.
Apalagi, kata dia, saat ini berbagai kejahatan seksual sering terjadi menimpa anak-anak. Karenanya, Yanti mengakui hal itu sangat menghantui dan mencemaskannya. "Ibu-ibu, bapak bapak yang memiliki anak sama seperti saya pasti khwatir," kata Yanti lagi. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Damayanti Wisnu Putranti menyesal menerima suap dari Direktur Utama PT Windu Tunggal Utama Abdul Khoir. Gara-gara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus