Damayanti Dituntut 6 Tahun Penjara
jpnn.com - JAKARTA - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut terdakwa suap anggaran proyek jalan Kemenpupera Damayanti Wisnu Putranti enam tahun penjara. Anggota Komisi V DPR Fraksi PDI Perjuangan itu juga didenda Rp 500 juta, subsider enam bulan kurungan.
"Menuntut terdakwa Damayanti Wisnu Putranti enam tahun penjara," kata Jaksa KPK Iskandar Marwanto di persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/8).
Jaksa juga menuntut agar hakim memberikan pidana tambahan berupa pencabutan hak dipilih dalam jabatan politik selama lima tahun sejak menjalankan pidana pokok.
Namun, Yanti sedikit lega. Sebab, permohonannya menjadi justice collaborator disetujui pimpinan KPK. Permohonan disetujui karena Yanti dianggap memberikan keterangan dan bukti yang membantu mengungkap perkara serta menjerat tersangka lainnya.
Atas tuntutan Jaksa KPK, Yanti dan pengacaranya akan mengajukan pembelaan pada persidangan 7 September 2016 nanti.
Yanti dituntut bersalah melanggar pasal 12 huruf a Undang-undang Pemberantasan Tipikor juncto pasal 55 ayat 1 kesatu KUHPidana juncto pasal 65 ayat 1 KUHP.
Yanti bersama dua stafnya, Dessy A Edwin dan Julia Prasetyarini serta anggota Komisi V DPR Budi Suprianto didakwa menerima suap kurang lebih Rp 8,1 miliar dari Direktur Utama PT Windu Tunggal Utama Abdul Khoir.
Duit diberikan untuk menggerakkan agar Damayanti mengusulkan kegiatan pelebaran Jalan Tehoru-Laimu, dan Budi mengusulkan pekerjaan rekonstruksi Jalan Werinama-Laimu di Maluku. (boy/jpnn)
JAKARTA - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut terdakwa suap anggaran proyek jalan Kemenpupera Damayanti Wisnu Putranti enam tahun penjara.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Menindak Semua Pelaku Judi Online
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS
- Kecelakaan di Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Tersangka
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia