Dampak Banjir Parah, Menurut Faqih Warga yang Salah
jpnn.com, JAKARTA - Pakar teknik sipil Faqih Ma'arif menilai, parahnya dampak banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya sebagai akibat masyarakat mengabaikan informasi mengenai prakiraan bencana.
Padahal, lanjutnya, Indonesia termasuk salah satu pengguna internet terbesar di dunia.
"Sangat disayangkan, Indonesia sebagai salah satu pengguna internet terbesar tapi justru masyarakatnya mengabaikan informasi penting mengenai bencana," kata kandidat Doktor Bidang Ilmu Teknik Sipil dari Beijing University of Aeronautics and Astronoutics (BUUA) itu kepada ANTARA di Beijing, Rabu (1/1) malam.
Dikatakan, jika internet digunakan secara proporsional dan tepat guna, dampak banjir di Ibu Kota tersebut tidak sampai separah ini. Bahkan jatuhnya korban jiwa pun bisa dihindari.
"Kita ini pengguna Instagram terbesar keempat di dunia, pengguna Facebook terbesar ketiga di dunia dan pertama di Asia Tenggara, tapi sayang informasi penting mengenai potensi bencana diabaikan," ujar Faqih.
Faqih mengamati bahwa informasi prakiraan banjir di Jakarta dan sekitarnya sudah disajikan secara lengkap oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) jauh hari sebelumnya.
"Prakiraan itu sejak awal Desember lalu sudah ada. Bahkan untuk prakiraan Januari, Februari, dan Maret tahun ini pun sudah ada," katanya.
Selain itu, lanjut dia, aplikasi digital Google Maps pun juga tersedia informasi prakiraan banjir mulai dari Aceh hingga Papua.
Faqih Ma’arif menilai, warga Jakarta mengabaikan informasi prakiraan bencana sehingga dampak banjir Jakarta dan sekitarnya cukup parah.
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- Banjir Bandang Putus Akses Utama Jalur Provinsi Trenggalek-Ponorogo-Pacitan
- 376 Rumah di Kabupaten Bima Terendam Banjir
- Banjir Rob Menggenangi 6 RT di Marunda dan Pluit Jakarta Utara