Dampak Banjir Thailand, Penjualan Toyota Turun
Sabtu, 10 Desember 2011 – 10:17 WIB
JAKARTA - Dampak banjir Thailand terhadap industry otomotif Indonesia di luar dugaan lebih besar daripada dampak musibah gempa dan tsunami Jepang Maret 2011 lalu. Dirasakan paling besar oleh Toyota yang penjualannya turun 50 persen lebih sehingga menegaskan agar ketergantungan industry ini terhadap Thailand harus segera dikurangi. Penurunan penjualan Toyota bisa dipastikan membuat pasar mobil Indonesia pada November turun dibandingkan bulan sebelumnya karena Toyota merupakan pemimpin pasar dengan market share lebih dari 35 persen. Meski begitu Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) belum merilis data penjualan secara total.
PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai agen tunggal pemegang merek (APM) Toyota di Indonesia kehilangan momentum untuk menggenjot kinerja penjualan pada akhir tahun ini akibat tersendatnya pasokan mobil dan komponen dari negeri gajah putih. Padahal permintaan untuk beberapa tipe mobil Toyota sedang melesat, terutama Yaris yang produksinya masih di sana.
Secara wholesales, penjualan Toyota domestik pada November sebanyak 15.195 unit atau turun 51,2 persen dibandingkan Oktober 2011 sebanyak 31.109 unit. Pada Oktober penjualan masih relative terjaga karena juga tertolong stok yang sudah ada. "Pada intinya kami meminta maaf kepada customer harus menunggu lama (atas pesanan) terkait banjir di Thailand. Ini di luar kekuasaan karena bencana alam," kata GM Marketing TAM, Widyawati Sudigdo, di sela pengumuman pemenang Yaris Show Off 2011 yang berhadiah total Rp 1,2 miliar di Jakarta, kemarin.
Baca Juga: