Dampak Diperketatnya Aturan COVID-19 di Victoria Bagi Pelaku Bisnis Asal Indonesia
Sylvia Lokollo, pemilik pusat kebugaran
Photo: Sylvia mengatakan beberapa pelanggannya belum berani datang ke tempat gym karena masih bekerja dari rumah. (Koleksi pribadi)
Kembali diperketatnya aturan pembatasan oleh Pemerintah Victoria tidak mempengaruhi persiapan Sylvia Lokollo, warga Indonesia di Melbourne untuk membuka kembali pusat kebugaranya, 22 Juni lalu.
Sejak tiga bulan yang lalu, Sylvia telah mempersiapkan protokol keamanan bagi anggota yang ingin kembali berolahraga di tempat.
"Kami sudah menerapkan prosedur yang lebih ketat sekarang, misalnya pelanggan harus terlebih dahulu memesan tempat karena kami tidak mengizinkan lebih dari 10 orang dalam satu kelas," kata Sylvia.
Kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia, Sylvia mengaku jika ia melakukannya demi menaati peraturan yang hanya mengizinkan maksimal 20 orang sekaligus dalam satu ruangan pusat kebugaran.
"Kami juga memberikan waktu 15 menit antara sesi kelas pagi dan malam untuk membersihkan peralatan dan mengecek temperatur pelanggan sebelum masuk gedung."
Photo: Sylvia menyediakan beberapa area khusus bagi pelanggannya yang ditandai selotip berwarna jingga untuk mengurangi arus lalu-lalang. (Koleksi pribadi)
Meskipun ada beberapa pelanggan yang kelihatannya belum bisa beradaptasi dengan aturan yang telah diterapkan pusat kebugarannya, yakni 'Core Strength Fitness', kebanyakan di antaranya dapat bekerja sama.
Victoria kini mencatat 20 kasus baru virus corona dengan enam wilayah di pinggiran kota Melbourne dinyatakan sebagai hotspot penularan.
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing