Dampak Diperketatnya Aturan COVID-19 di Victoria Bagi Pelaku Bisnis Asal Indonesia

The Uleg berada di wilayah Moreland, salah satu kawasan 'hotspot' penularan virus corona di Melbourne.
Tapi Cynthia mengaku tidak terlalu terdampak dengan status wilayahnya tersebut.
"Kita tahu kalau penularan kemungkinan terjadi lagi, karenanya sebelum Moreland jadi hotspot, kita sudah meningkatkan keselamatan … agar membuat pelanggan nyaman," jelasnya.
Kabar warga Indonesia di Victoria

Ada banyak warga Indonesia yang tinggal di kawasan 'hostpot' penularan virus corona di Australia.
Meski sudah membuka layanan 'dine-in', Cynthia mengaku hanya bisa membatasi 12 pengunjung dalam waktu bersamaan karena ukuran restorannya yang kecil.
Menurutnya aturan pemerintah yang mengatakan boleh 20 atau 50 orang tidaklah semudah itu bisa diwujudkan, karena ada juga aturan lain yang dipenuhi yakni jarak setiap pengunjung setidaknya empat meter persegi.
Sama seperti bisnis kuliner lainnya, Cynthia mengaku sangat terdampak dengan pandemi virus corona di Australia.
Salah satu yang bisa dilakukan oleh komunitas Indonesia di Victoria adalah mendukung bisnis-bisnis yang terdampak.
Victoria kini mencatat 20 kasus baru virus corona dengan enam wilayah di pinggiran kota Melbourne dinyatakan sebagai hotspot penularan.
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'