Dampak Ekonomi Larangan Mudik 2021 Tidak Akan Separah Tahun Lalu
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan menilai larangan mudik Lebaran 2021 sepanjang 6 - 17 Mei mendatang bakal berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Selama ini tradisi mudik telah menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi masyarakat," ucap Heri dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Kamis (15/4).
Dia menerangkan jenis konsumsi yang cukup besar menjelang mudik biasanya berupa pembelian motor, mobil, bahan makanan, pakaian, biaya transportasi dan biaya komunikasi.
Data Kemenhub mencatat jumlah pemudik dari Jabodetabek pada 2019 sekitar 3,4 juta orang. Sementara uang yang tersedot ke daerah selama musim mudik 2019 diperkirakan mencapai Rp 10,3 triliun.
Aliran dana yang cukup besar ke daerah tak terlepas dari adanya THR baik yang diberikan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta.
"Pada 2019, pemerintah mengucurkan THR untuk PNS, TNI, dan Polisi mencapai Rp 20 triliun," sebut Hergun -panggilan Heri Gunawan.
Nah, pada 2020 pemerintah melarang mudik Lebaran setelah adanya pandemi Covid-19. Larangan itu menurut Hergun berdampak pada sektor ekonomi.
Menurut BPS, larangan mudik 2020 menyebabkan sektor transportasi terkontraksi sebesar 30,84 persen.
Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan optimistis dampak larangan mudik Lebaran 2021 terhadap perekonomian nasional tak separah tahun lalu.
- Apresiasi Kinerja BNI, Ketua Komisi XI DPR: Ini adalah Bukti Inisiatif Digitalisasi
- Dukung Langkah Prabowo Selamatkan Sritex, Komisi VII DPR Bakal Lakukan Ini
- Bupati Konsel yang Copot Camat Baito Pembela Guru Supriyani Bisa Dipidana, Ini Serius!
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Senada dengan Kemenaker, DPR Tak Ingin Terjadi Gelombang PHK di PT Sritex
- Rahayu Saraswati Bakal Lapor Prabowo Jika Nasib Ipda Rudy Soik Tak Jelas di Polri