Dampak Gerhana Bulan Total: Sejumlah Perahu Milik Nelayan Hanyut

jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah kawasan di pesisir utara Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis, terendam banjir rob sebagai akibat dari fenomena 'super blood moon' atau gerhana bulan total yang terjadi pada Rabu (26/5) malam.
Salah seorang nelayan warga Bulak Surabaya Mas'ud, mengatakan banjir rob yang terjadi di kawasan pesisir utara Surabaya sekitar pukul 10.00 WIB merupakan banjir tahunan.
"Tapi ketinggian air tahun ini lebih besar dari tahun lalu. Ini ketinggiannya mencapai 30 centimeter," katanya.
Menurut dia, akibat banjir rob itu, banyak perahu milik nelayan yang turut hanyut. Meski demikian, Mas'ud bersama nelayan lainnya mengaku pasrah dengan tetap memilih untuk tinggal di rumah.
"Semoga cepat normal kembali," katanya.
Kordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Sutarno mengatakan banjir rob di kawasan pesisir utara Surabaya terjadi akibat fenomena super blood moon pada Rabu (26/5) malam.
Sutarno menambahkan pihaknya telah memberikan imbauan dan peringatan dini soal potensi terjadinya banjir rob di pesisir Surabaya dan Jawa Timur.
"Kami sudah memberikan peringatan dini pada tanggal 25 Mei bahwa akan ada banjir rob mulai 26-29 Mei. Jadi banjir dimulai pukul 09.00 WIB sampai 11.30 WIB," katanya.
Banyak perahu milik nelayan yang turut hanyut setelah dampak gerhana bulan total.
- Gelombang Pasang Menghantam Rumah Warga di Situbondo
- Banjir Rob Menerjang Kawasan Timur Jambi, 3 Rumah Dilaporkan Rusak Berat
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- DPRD Jakarta Minta Masyarakat Gunakan Air Perpipaan untuk Atasi Banjir Rob
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir Rob
- Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob Hingga 3 Januari 2025