Dampak Infrastruktur Belum Terasa Optimal
Hal tersebut juga bisa dilihat dari kontribusi setiap daerah. Porsi Jawa terhadap GDP mencapai 58 persen, Sumatera 20 persen, Kalimantan 8 persen, Sulawesi 5 persen, dan Papua 2 persen.
’’Nah, itu harus diperbaiki,’’ tambahnya.
Bukan hanya Indonesia yang menggenjot pembangunan infrastruktur, negara lain pun sama.
Karena itu, Indonesia harus bersaing dengan negara lain dalam peningkatan daya saing lewat pembangunan infrastruktur.
’’Pembangunan infrastruktur sangat membantu daya saing kita. Kita ini bangun infrastruktur, tetapi negara lain lakukan hal yang sama. Jadi kita kejar-kejaran,’’ urainya.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengungkapkan, infrastruktur yang baik di suatu negara adalah yang mampu menurunkan logistic performance index (LPI) di negara tersebut.
Meski naik ke peringkat 46 dunia, LPI Indonesia masih berada di level 3,15 dari skala 1–5.
Semakin mendekati 5, artinya daya saing logistik suatu negara semakin baik. Sebaliknya, kian mendekati 1, artinya daya saing logistik semakin buruk.
Peningkatan infrastruktur di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir terbukti membantu menopang pertumbuhan ekonomi berkat peningkatan konektivitas.
- 4 Tahun, Pemerintahan Prabowo Targetkan Rp 13.032 Triliun Investasi
- Menteri Investasi Sebut Para Pengusaha US-ASEAN Optimis Berinvestasi di Indonesia
- Prabowo Bertemu Para Pengusaha Besar Amerika Serikat, Inilah Permintaannya
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia
- Bea Cukai Berikan Fasiltas KITE ke Produsen Serat Makanan dari Pati Jagung
- Prabowo Subianto Segera Luncurkan Gerakan Solidaritas Nasional