Dampak Kasus Jiwasraya-Asabri, Operasional PT SMR Utama Terhambat

Dampak Kasus Jiwasraya-Asabri, Operasional PT SMR Utama Terhambat
Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menargetkan program restrukturisasi polis Jiwasraya selesai pada Mei 2021. Foto/ilustrasi: arsip JPNN.COM/Ricardo

"Siapa pun akan khawatir, karena pasti akan dikaitkan (perkara Jiwasraya dan Asabri)," kata Piter, Rabu (26/5).

Menurutnya, manajemen PT SMR Utama Tbk harus segera melokalisir persoalan ini.

"Dan itu hanya bisa dilakukan dengan kerja sama yang baik dengan semua pihak, dengan penegak hukum, dengan pemerintah agar semuanya benar-benar terlokalisir penyelesaiannya. Kalau tidak, semua orang akan khawatir," ujarnya.

Jika kondisi ini terus terjadi, lanjutnya, PT SMR Utama Tbk  akan susah melakukan penyelamatan bisnis perusahaan.

"Jika dibiarkan, kecenderungannya bisa akan berdampak memburuk, kepercayaan masyarakat pada dunia usaha dan pasar modal akan pudar. Yang pasti, kondisi sebuah perusahaan besar sekapasitas PT SMRU Tbk saat ini terbukti belum membaik," tutur dia.

Senada, Pengamat Ekonomi dan Bisnis Universitas Pelita Harapan (UPH) Tanggor Sihombing menilai kesulitan yang dialami oleh PT SMRU Tbk memang berganda.

"Adanya tindakan hukum ke Jiwasraya ternyata berdampak terhadap kinerja perusahaan, para pekerja dan masyarakat," kata Tanggor.

Tanggor hawatir bakal terjadi lumpuhnya operasional dan bisa dipastikan kondisi keuangan perusahaan akan lumpuh total.

Kasus korupsi Jiwasraya dan Asabri yang diusut Kejaksaan Agung ternyata membuat perusahaan PT SMR Utama Tbk kesulitan mencari pinjaman untuk pembiayaan alat berat dan suku cadang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News