Dampak Kebijakan Larangan Ekspor Bahan Mentah Sudah Ada, Begini Kata Menteri BPN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A. Djalil menilai ekspor Indonesia sudah mulai membaik semenjak pemerintah melarang ekspor bahan mentah ke luar negeri.
"Saat ini ekspor kita terhadap negara-negara lain sudah mulai balance malah beberapa sudah surplus," ungkap Sofyan Djalil dalam diskusi daring yang bertajuk Percepatan Pembangunan Industri Hilir di Provinsi Aceh, Senin (21/1).
Sofyan menyebut Aceh memiliki beberapa sektor hulu yang kuat di antaranya di bidang pertanian dan perikanan.
Hasil ikan di Aceh memiliki pangsa pasar di Jepang sehingga perlu adanya peningkatan dan penataan di beberapa hal.
“Karena jika nanti penerbangan pesawat komersial yang langsung terkoneksi ke Jepang sudah berhasil dan terjadi peningkatan permintaan, tentu akan keteteran di sektor supply,” ujarnya.
Menurut Sofyan meningkatkan sektor hulu maupun hilir tidak terlepas dari peran kebijakan pemerintah yang memberikan dampak ke sektor ekonomi.
"Kebijakan yang baik adalah kebijakan yang memfasilitasi. Sebelum adanya UUCK (Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cipta Kerja, red), ekonomi kita banyak diatur regulasi, para pelaku bisnis menghabiskan waktu di bidang birokrasi," paparnya.
Menurutnya arah investasi saat ini sudah sesuai dengan kebijakan yang direncanakan pemerintah.
Menteri ATR/BPN Sofyan A. Djalil menilai ekspor Indonesia sudah mulai membaik, simak penjelasannya.
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor 500 Kilogram Ikan Anggoli ke Hawai
- Ciptakan Peluang Ekspor UMKM, Bea Cukai-PT Pos Soft Launching Export Collaboration Room
- Dampingi Mendag Budi, Bea Cukai Turut Lepas Ekspor Perdana 351 Ton Kratom dari Bekasi
- ASPEBINDO Usulkan Perbaikan Kebijakan Penetapan Harga Batu Bara Acuan Dalam Transaksi Ekspor
- Bea Cukai Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lewat Fasilitasi Perdagangan
- Mantap! 10 Kontainer Mainan Anjing dari Limbah Kayu Asal Purworejo Tembus ke 2 Benua