Dampak Kecanduan pada Anak Lebih Kuat Dibanding ke Orang Dewasa, Waspadalah!
Seorang anak bisa jadi perokok perokok pasif bila dikelilingi lingkungan orang-orang perokok, baik di rumah, sekolah atau tempat bermain.
"Bahkan anak dalam kandungan bisa disebut menjadi perokok pasif bila ibu yang mengandungnya merokok saat hamil," katanya.
Anak juga bisa jadi perokok tangan ketiga, yakni mereka yang menghirup racun dari asap rokok yang diembuskan perokok, kemudian menempel dan mengontaminasi benda-benda atau tubuh.
Kementerian Kesehatan mencanangkan sebanyak 5 juta orang berhenti dari kebiasaan merokok melalui serangkaian program kerja yang digaungkan pada peringatan Hati Tembakau Sedunia 2021 yang jatuh pada 31 Mei.
Prevalensi perokok pada kelompok usia anak-anak 10-18 tahun, meningkat 7,2 persen 2013 menjadi 9,1 hingga 2018.
Kebiasaan merokok menyumbang presentase angka kematian terbesar kedua di Indonesia setelah hipertensi, sebab merokok menyebabkan banyak penyakit tidak menular.
Seperti kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit paru oktsotivcoronis, stroke, serta penyakit yang berhubungan dengan kanker lainnya.
Pada 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan penggunaan tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun yang terdiri atas 7 juta orang pengguna aktif tembakau, sedangkan 1,2 juta orang merupakan perokok pasif.(Antara/jpnn)
Dampak kecanduan pada anak lebih kuat dibanding ke orang dewasa, waspadalah terhadap buah hati anda.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kemendagri Minta Pemda segera Menyusun Perda KTR
- Kurangi Bahaya Merokok dengan Tembakau Jenis Ini
- Pasar Gelap Vape Nikotin Makin Berkembang di Australia
- Waspada, Ini 5 Bahaya Merokok yang Mengerikan, Nomor 3 Bikin Pria Khawatir
- Peringatan untuk Perokok: Ada 2 Penyakit Berbahaya yang Mengancam Kesehatan
- Ini Lho Bahaya Rokok yang Mengancam Kesehatan Wanita