Dampak Krisis Ekonomi ke Anak-Anak
Selasa, 23 Maret 2010 – 16:39 WIB
Niloufar mengatakan, krisis ekonomi global paling parah berdampak di negara Mongolia. Untuk di Indonesia, tugas Unicef melakukan monitoring sistem secara umum. Sedangkan di Asia, Unicef telah lakukan penilaian. Hasilnya krisis ekonomi memberi dampak langsung pada anak-anak.
Baca Juga:
''(karena itu) langkah penting yang harus dilakukan pemerintah, adalah memberikan anggaran sosial dan menyiapkan jejaring keamanan dampak krisis. Unicef juga akan selalu monitoring dampak krisis, fokus pada anak-anak dan wanita,'' katanya.
Sementara itu, Asean Secretary and world Bank Team East Asia, Ririn Purnamasari, mengatakan bahwa dampak krisis ekonomi di Indonesia selalu mempengaruhi tingkat pekerja anak, tingkat kematian bayi dan tingkat pendidikan.
''Maaf datanya saya tidak bawa, namun sudah kita lakukan kajian. Dulu waktu krisis 1997, solusi menghadapi krisis, anak-anak ditarik dari sekolah, membantu ekonomi keluarga dengan bekerja. Dana kesehatan juga beralih untuk kehidupan, akibatnya tingkat kematian bayi meningkat,'' papar Ririn.
JAKARTA--Setiap negara yang mengalami krisis ekonomi harus lebih mewaspadai dampak pra dan pasca krisis. Niloufar Pourzand dari Unicef, mengatakan
BERITA TERKAIT
- Show Unit Cluster Aurelle Pondok Indah, Hunian Premium di Kawasan Jaksel
- Pertamina Sidak SPBU Jelang Nataru, Pengamat: Sudah on The Track
- Soal Rancangan Permenkes, APTI: Petani Bakal Kesulitan Menjual Tembakau
- Airlangga Hartarto: Swasembada Energi Melalui Minyak Sawit Kurangi Emisi Karbon
- Lebih Dekat dengan Loyal Merchant, BNI Hadirkan Wonderful Movie Day 2024
- Pupuk Indonesia Dorong Swasembada Pangan lewat Safari MAKMUR di Cirebon