Dampak Larangan Ekspor CPO Luar Biasa, Petani Sawit Bilang Begini
![Dampak Larangan Ekspor CPO Luar Biasa, Petani Sawit Bilang Begini](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/05/06/tanda-buah-segar-tbs-kelapa-sawit-di-jambi-antarananang-jrnw-jrat.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menilai kebijakan larangan ekspo crude palm oil (CPO) tidak efektif.
Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat ME Manurung mengatakan larangan ekspor CPO membuat petani sawit merugi.
Menurut dia, para petani sawit sudah rugi hingga Rp 11,7 triliun akibat larangan ekspor CPO dan turunnangnya termasuk minyak goreng yang dikeluarkan pemerintah.
"Larangan itu berdampak langsung kepada anjloknya harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di seluruh Indonesia, khususnya sentra perkebunan kelapa sawit," ujar Gulat, Selasa (17/5).
Gulat mengaku rugi Rp 11,7 triliun sampai akhir April, termasuk hilangnya potensi pendapatan negara melalui bea keluar, khususnya pungutan ekspor di mana sejak Februari sampai April sudah hilang Rp 3,5 triliun per bulannya.
Lebih lanjut, 25 persen dari 1.118 pabrik sawit se-Indonesia sudah berhenti membeli TBS sawit petani.
Hal itu usai harga TBS petani yang anjlok 40-70 persen secara merata sejak larangan ekspor dari harga penetapan.
"Dampaknya luar biasa dan mengganggu sendi-sendi ekonomi petani sawit serta rantai ekonomi nasional," ucapnya.
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menilai kebijakan larangan ekspo crude palm oil (CPO) tidak efektif.
- PTPN IV PalmCo & Unilever Berkolaborasi Perkuat Integrasi Rantai Pasok Sawit Berkelanjutan
- HET Minyak Goreng Rp 15.700 Per Liter, Mentan Amran Minta Pengusaha Patuhi Keputusan Pemerintah
- PTPN IV Kirim 10 Ribu Ton CPO Bersertifikasi RSPO SG, Potensinya USD 9 Juta
- 4 Pencuri Buah Sawit Pak Kades Baru Akhirnya Diringkus
- Pernyataan Sjafrie Sjamsoeddin soal DPN Bisa Mengurusi Hutan dan Sawit Menuai Kritik
- Konsistensi GCG Jadi Kunci PTPN IV PalmCo Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi