Dampak Larangan Ekspor CPO Luar Biasa, Petani Sawit Bilang Begini

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menilai kebijakan larangan ekspo crude palm oil (CPO) tidak efektif.
Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat ME Manurung mengatakan larangan ekspor CPO membuat petani sawit merugi.
Menurut dia, para petani sawit sudah rugi hingga Rp 11,7 triliun akibat larangan ekspor CPO dan turunnangnya termasuk minyak goreng yang dikeluarkan pemerintah.
"Larangan itu berdampak langsung kepada anjloknya harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di seluruh Indonesia, khususnya sentra perkebunan kelapa sawit," ujar Gulat, Selasa (17/5).
Gulat mengaku rugi Rp 11,7 triliun sampai akhir April, termasuk hilangnya potensi pendapatan negara melalui bea keluar, khususnya pungutan ekspor di mana sejak Februari sampai April sudah hilang Rp 3,5 triliun per bulannya.
Lebih lanjut, 25 persen dari 1.118 pabrik sawit se-Indonesia sudah berhenti membeli TBS sawit petani.
Hal itu usai harga TBS petani yang anjlok 40-70 persen secara merata sejak larangan ekspor dari harga penetapan.
"Dampaknya luar biasa dan mengganggu sendi-sendi ekonomi petani sawit serta rantai ekonomi nasional," ucapnya.
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menilai kebijakan larangan ekspo crude palm oil (CPO) tidak efektif.
- Azlaini Agus: Hutan Riau Dibabat Perusahaan Sawit dan Kertas
- Ayam Panggang Mbah Dinem di Klaten Rendah Kolesterol, Tanpa Minyak Goreng
- Warga Rela Mengantre Sejak Subuh demi Sembako Bersubsidi
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Tinggi
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai, Bawang, hingga Minyak Goreng Merangkak Naik
- Gandeng Polri, PalmCo Optimalkan Lahan Replanting Sawit untuk Tanam Jagung