Dampak Mekanisasi Pertanian Bisa Dirasakan 5 Tahun ke Depan
jpnn.com, JAKARTA - Kesejahteraan petani terus menjadi perhatian besar dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Selain mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan, Kementan juga terus memperbaiki infrastruktur dan penyediaan sarana usaha tani melalui mekanisasi pertanian.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Dadih Permana memproyeksikan dampak dari modernisasi pertanian akan dirasakan dalam kurun beberapa tahun ke depan.
"Investasi dalam pembangunan infrastruktur dan modernisasi pertanian akan memiliki dampak dalam lima sampai dengan sepuluh tahun ke depan. Modernisasi pertanian juga akan menjadi magnit bagi pemuda untuk menggeluti pertanian,” ujar Dadih, Rabu (23/1).
Dia menjelaskan, untuk program pengembangan prasarana dan sarana pertanian, hingga tahun 2018, Kementan telah merehabilitasi jaringan irigasi tersier dalam rangka mengoptimalkan irigasi pada lahan seluas 3,47 juta hektare dengan capaian terbesar pada 2015 seluas 2,45 juta hektare.
Potensi penghematan akibat mekanisasi pertanian mencapai Rp 24,5 triliun. Dalam usaha tersebut, Kementan telah menyalurkan bantuan alsintan sebanyak 415.051
unit dalam empat tahun terakhir.
Alsintan meliputi rice transplanter, combine harvester, dryer, power thresher, corn sheller dan rice milling unit (RMU), traktor, serta pompa air.
Kesejahteraan petani terus menjadi perhatian besar dari Kementerian Pertanian (Kementan).
- Ganjar: Kalau Cuma Tanam Singkong sama Jagung Anak Muda lebih Jago
- Mekanisasi Pertanian Solusi Tingkatkan Produktivitas
- Mentan Amran Tekankan Pentingnya Hilirisasi Sawit di Indonesia
- Mekanisasi Pertanian Mulai Bergeliat, Kementan Pacu Industri Alsintan Dalam Negeri
- Mekanisasi Pertanian Kunci Dongkrak Produktivitas Petani
- Kuat Diterjang Badai Covid-19, Industri Pertanian Wajib Masuk Radar Investor