Dampak Pembangunan Infrastruktur Belum Signifikan
Menurut dia, ada sejumlah pemicu menurunnya tingkat konsumsi di masayrakat. Di antaranya pola saving yang mengalami perubahan.
Max mengatakan, saat ini masyarakat lebih cenderung mengalokasikan uangnya untuk pendidikan anak-anak, ketimbang untuk fashion.
Dia berharap program bantuan sosial (bansos) melalui kartu keluarga sejahtera, kartu Indonesia pintar, maupun kartu Indonesia sehat, bisa tepat sasaran. Sehingga bisa mendongkrak daya konsumsi di 40 persen lapisan masyarakat paling rendah.
Peneliti LIPI Syarif Hidayat menuturkan, birokrasi yang bersih juga menjadi potensi pendongkrak ekonomi Indonesia tahun depan.
Sayangnya masih banyak indikasi bahwa kualitas governance di Indonesia masih rendah. ’’Secara umum kinerja governance kita masih buruk,’’ jelasnya.
Publik bisa menilai positif besarnya dana infrastruktur yang disiapkan pemerintah. Tahun depan, misalnya, dana infrastruktur mencapai Rp 410,7 triliun.
Namun Syarif merujuk pernyataan KPK, anggaran infrastruktur adalah satu dari sembilan pos anggaran yang rawan dikorupsi.
’’Pembangunan infrastruktur di luar Jawa bisa terkait Pemilu 2019. Untuk potensi mendapatkan suara,’’ jelasnya.
Pos anggaran pembangunan infrastruktur yang disiapkan pemerintah tahun depan mencapai Rp 410,7 triliun.
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM
- Jalin Kemitraan dengan Tiongkok, Kadin Siapkan 7 Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
- Menko Airlangga Imbau Kepala Daerah Dorong Hilirisasi & Turunkan Angka Kemiskinan