Dampak Perang Dagang Australia dengan Tiongkok

Lobster hanyalah salah satu industri yang terkena sanksi perdagangan Tiongkok, selain daging sapi, anggur, dan jelai gandum.
Profesor Rory Medcalf dari Australian National University menyebut Tiongkok sedang mencoba memaksa Australia untuk mendukung kepentingan Tiongkok.
Meskipun Tiongkok menganggap tindakannya sah-sah saja, ada pandangan luas bahwa sanksi tersebut digunakan sebagai senjata untuk menghukum Australia karena mengadopsi kebijakan dan posisi yang tidak disukai Tiongkok.
"Saya melihat semua ini tampak seperti hukuman," kata Profesor Jane Golley, direktur Center on Tiongkok in the World di ANU.
"Akan semakin memburuk jika semuanya terus berlanjut seperti sekarang," katanya.
Michael Blake masih ingat persis ketika lobsternya dinikmati para petinggi pemerintah Tiongkok.
"Ketika Presiden Tiongkok Xi Jinping ada di sini, kami memasok lobster dari fasilitas ini untuk jamuan resmi dengan pemerintah Tasmania," katanya.
Sekarang berakhir seperti begini.
Satu per satu industri di Australia telah merasakan dampak dari sanksi perdagangan yang diberlakukan Tiongkok
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya