Dampak Perang Dagang Australia dengan Tiongkok
Stok lobster premium yang tadinya akan diekspor ke Tiongkok sekarang dipasarkan secara lokal di kegiatan olahraga atau penjual kaki lima di seluruh Australia.
Lebih 2.000 kilometer dari Hobart, tepatnya di Casino, pusat industri daging sapi New South Wales, industri lain juga menghitung kerugian akibat perang dagang.
Daging sapi merupakn produk ekspor agrikultur terbesar Australia sebelum sanksi dagang. Pasar Tiongkok untuk produk ini saat itu juga semakin meningkat.
Pada bulan Mei 2020, Tiongkok secara sepihak menghentikan impor daging sapi yang berasal dari pemotongan hewan terbesar bersama tiga produsen daging lainnya.
Simon Stahl, Dirut Koperasi Perusahaan Daging Northern Co-op, menyatakan perlunya pendekatan diplomasi untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Menurut saya tidak menguntungkan siapa pun bila menyuarakannya di depan umum dan berdebat secara terbuka," katanya.
"Saya sangat fokus mengerjakan apa yang harus saya lakukan, dalam bongkar muat, untuk memastikan ketika produk keluar dari sini, dapat diterima pasar di seluruh dunia, termasuk Tiongkok," jelasnya.
Impor daging sapi dari Northern Co-op ditangguhkan oleh Tiongkok dengan dalih kesalahan label pada beberapa karton daging sapi. Di masa lalu, jenis pelanggaran teknis seperti itu bisa diselesaikan dalam hitungan bulan.
Satu per satu industri di Australia telah merasakan dampak dari sanksi perdagangan yang diberlakukan Tiongkok
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air