Dampak Psikososial COVID-19 Penting Segera Ditangani
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah berupaya menangani dampak psikososial pandemi COVID-19 terutama bagi kelompok masyarakat rentan seperti anak-anak, perempuan, penyandang disabilitas dan lain-lain.
Demikian dikemukakan Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nelwan Harahap.
"Kita sudah punya pola yang cukup tertata rapi melalui Klaster Nasional Pengungsian dan Perlindungan."
"Ada enam subsklaster dan tiga pokja yang bertugas menangani dampak-dampak selain dampak kesehatan," ujar Nelwan dikutip Kamis (26/8).
Dia sebelumnya mengatakan hal tersebut dalam webinar 'Hari Kemanusiaan Sedunia: Memperkuat Efektivitas Dukungan Bagi Masyarakat Rentan di Indonesia Saat Pandemi COVI-19', Selasa (24/8).
Nelwan optimistis melalui klaster yang ada maka dampak yang ditimbulkan COVID-19 secara psikososial pada kelompok masyarakat rentan bisa dilakukan dengan efektif.
Nelwan juga menilai masyarakat bisa mendapatkan pendampingan psikososial dengan menggandeng berbagai pihak termasuk lembaga nonpemerintah.
"Sejak Mei sampai Desember 2020, kita sudah melibatkan 387 lembaga nonpemerintah dengan didukung 152 lembaga usaha dan BUMN berhasil menghimpun dukungan SDM sebanyak 112 ribuan sukarelawan."
Dampak psikososial COVID-19 penting untuk segera ditangani, terutama bagi kelompok masyarakat rentan.
- Kasus Rudapaksa Gadis Disabilitas: Polisi Periksa Sejumlah Saksi
- Polri Dinilai Penuhi Perlindungan Kelompok Rentan yang Berhadapan dengan Hukum
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten
- Menpora Dito Pilih Ardima Rama Putra Pemuda Difabel jadi Staf Khusus
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan Terbaru MenPAN-RB soal Honorer, Tolong Hadapi Tes PPPK dengan Tenang
- Rayakan Hari Disabilitas Internasional, Angkie Yudistia Dukung Kampanye #SetaraBerkarya