Dampak Revolusi Gadget di Kalangan Pelajar

Dampak Revolusi Gadget di Kalangan Pelajar
Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara Jakarta Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi

Penggunaan gadget yang berlebihan perlu diwaspadai, karena dapat merangsek ke dalam proses belajar, menciptakan hambatan yang mengganggu.

Pelajar, dalam ketidakberdayaan akan godaan, sering kali tergoda untuk melenceng dari pembelajaran dengan asyik berselancar di media sosial atau memainkan games tanpa kenal waktu, yang merusak konsentrasi mereka secara signifikan.

Penggunaan gadget yang berlebihan juga sering kali berujung pada masalah kesehatan fisik dan mental. Terlalu sering menatap layar dapat berujung pada masalah penglihatan dan gangguan tidur yang merugikan. Bahkan lebih buruk lagi, ketergantungan berlebihan pada teknologi bisa memunculkan stres dan kecemasan tidak terduga.

Ironisnya, sementara revolusi teknologi gadget semakin merajalela, keterampilan sosial tradisional sering kali terabaikan.

Dalam kehidupan yang semakin terhubung secara digital, pelajar mungkin tergoda menyisihkan waktu berinteraksi secara langsung dengan teman sekelas dan keluarga, yang pada akhirnya bisa meredupkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan nyata.

Menghadapi tantangan kompleks penggunaan gadget di kalangan pelajar, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memimpin dengan contoh baik dan bertanggung jawab.

Mereka harus mengambil peran aktif dalam membimbing penggunaan gadget yang produktif dan edukatif, dengan memberikan pembatasan waktu layar yang sesuai dengan kebutuhan dan usia para pelajar.

Penyuluhan tentang praktik yang sehat dalam menggunakan gadget juga sangat penting, agar pelajar memahami batasan-batasan yang diperlukan guna menjaga keseimbangan dalam kehidupan digital mereka.

Revolusi penggunaan gadget di kalangan pelajar telah menjadi fenomena yang makin umum dalam masyarakat modern saat ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News