Dampak Rupiah Lemah Cukup Luas
jpnn.com, PONTIANAK - Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah membuat cemas banyak kalangan. Haryadi S. Triwibowo, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, menyebut banyak dampak anjloknya rupiah.
Seperti halnya di sektor peternakan. Pakan ayam sebagian besar dibeli peternak dari luar Kalimantan. Sehingga nanti akan berpengaruh pada harga ayam dan telur yang bakal naik.
“Kalau saat ini harga telur Rp1.400 dan daging perkilo Rp30 ribu, akibat merosotnya rupiah maka bisa terjadi lonjakan harga,” tukasnya.
Hal ini, dijelaskannya, sama dengan pelaku industri yang sebagian bahan dasarnya mesti mengimpor dari luar. Karena bahan bakunya naik, harga produk juga bisa naik.
“Dinaikkan harga produksi, karena beban pembuatannya memakan biaya besar,” sebut mantan Kasat Pol PP Pontianak ini.
Anjloknya rupiah, dikatakan Haryadi, jelas berpengaruh pada pelaku UMKM yang bahan dasar produknya menggunakan bahan dari luar. “Jika kondisinya terus merosot, tak hanya sektor pangan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga bakal berdampak,” ujarnya.
Ia berharap, rupiah bisa kembali menguat. Dengan begitu harga-harga barang yang bahan dasarnya masih dibeli dari luar dapat turun kembali.
Dihubungi terpisah, Ali, salah seorang peternak ayam potong di Pontianak, menuturkan bahwa harga pakan ayam sudah mulai naik sejak beberapa minggu lalu. Kenaikannya mencapai Rp10 ribu per kilonya.
Banyak kalangan mulai cemas dengan naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang diprediksi bakal memicu kenaikan harga pangan.
- BRI Buka Rangkaian UMKM EXPO(RT) dan Microfinance Outlook 2025
- Menko Airlangga Hartarto Tegaskan Komitmen Pemerintah Mendorong UMKM Naik Kelas
- PNM Siap Dukung UMKM Punya Sertikat Halal
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi, TDN Ekspansi ke Semarang
- Ketua Komisi VII DPR Dukung Pemberian Modal Usaha Bagi UMKM Mitra MBG
- 100 Hari Kerja Kabinet Prabowo: Menteri BUMN Gandeng Kementerian UMKM, Menteri PKP & Kepala BPOM