Dampak Serangan 11 September Dirasakan Warga Indonesia di Luar Negeri

Dampak Serangan 11 September Dirasakan Warga Indonesia di Luar Negeri
Sejumlah warga Indonesia di luar negeri merasakan dampak setelah serangan 11 September tepat 20 tahun lalu. (Grafik: Erwin Renaldi)

"Saya teringat hanya dua tiga jam sebelumnya saya duduk di tempat yang sama berpiknik bersama anak saya yang terkecil duduk di push chair-nya, sebelum pulang ke rumah," kata Dian yang sudah tinggal Inggris sejak akhir tahun 1980-an.

Dian merasakan ada perbedaan besar dalam kehidupannya di London sebelum dan sesudah peristiwa 11 September.

"Sebelum September 11, saya tidak mengalami sesuatu yang aneh sebagai Muslim," ujarnya.

Namun setelah 11 September, Dian merasakan sendiri identitas Muslim-nya menjadi berbeda.

"Karena saya berhijab, maka perubahan itu sangat saya rasakan juga dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu dalam bentuk persepsi orang terhadap saya."

"Beberapa kali saya mengalami pelecehan verbal di jalan. Kejadian seperti ini sangat membuat tidak nyaman," ujar Dian.

"Ada pula kejadian di kereta Underground ketika satu anak saya yang ketika itu berumur 9 tahun tiba-tiba ditarik keluar dari tempat duduknya," katanya, sementara penumpang lain hanya diam saja tak membantu.

"Tidak lama setelah itu kebetulan kami pindah ke daerah perumahan yang mayoritas dihuni orang Inggris asli, sehingga saya dengan berat hati membuka hijab saya."

Ketika serangan 11 September terjadi di New York 20 tahun lalu, warga Indonesia yang saat itu berada di luar negeri ikut merasakan dampaknya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News