Dampak Zonasi PPDB: Sekolah Swasta Terkikis dan Terpinggirkan

jpnn.com - Sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai memakan korban sekolah-sekolah swasta.
Cukup banyak sekolah swasta kini terpinggirkan, menjadi seperti pilihan kedua yang hanya menunggu limpahan murid yang tidak diterima di sekolah negeri.
Orang tua murid lebih banyak memilih berburu sekolah negeri dibandingkan sekolah swasta.
Hal ini bisa jadi dipicu oleh fakta bahwa masuk sekolah negeri tidak dipungut biaya SPP dan dinilai lebih bergengsi, sementara di sekolah swasta harus membayar dan dianggap kurang populer. Keadaan semacam ini sebenarnya kurang sehat.
Sekolah swasta dan negeri seharusnya perlu bersinergi agar keduanya bisa berjalan dengan baik. Jika perlu, sekolah swasta dan negeri bisa membentuk kepanitiaan bersama sehingga para calon murid dapat memilih sekolah yang diinginkan tanpa harus memikirkan perbedaan status dan biaya.
Sekolah swasta dan negeri perlu mendapat dukungan proporsional agar kedua jenis sekolah tersebut dapat bertumbuh secara baik.
Dukungan ini tidak hanya dalam bentuk finansial, tetapi juga dalam bentuk kebijakan dan perhatian dari pemerintah serta masyarakat.
Dengan adanya dukungan yang seimbang, kedua jenis sekolah dapat memberikan kontribusi optimal dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai memakan korban sekolah-sekolah swasta. Cukup banyak sekolah swasta kini terpinggirkan.
- Sempatkan Waktu Bareng Keluarga di Tengah Kesibukan, Marshel Widianto Cerita soal Ini
- Guru PPPK Mengajar di Sekolah Swasta? Oh, yang Negeri Masih Kekurangan
- HPSN 2025, Danone Indonesia & Shind Jogja Gelar Lomba SpeakUp dan Kreasi Daur Ulang
- Melchias Markus Mekeng Minta Prabowo Alokasikan Khusus Sekolah Kedinasan untuk Warga NTT
- Pemkot Tangsel Bakal Menindak Tegas Pungli di Sekolah
- Ini Solusi Wali Kota Agustina untuk Anak Kurang Mampu yang Tak Diterima di Sekolah Negeri