Dampak Zonasi PPDB: Sekolah Swasta Terkikis dan Terpinggirkan

Sinergi antara sekolah swasta dan negeri akan menciptakan iklim pendidikan lebih baik dan kompetitif, sehingga dapat melahirkan generasi berkualitas dan berdaya saing tinggi di masa depan.
Membaca berita di Kompas.com pada 14 Juli 2024 dengan judul “Imbas Sistem Zonasi PPDB, 8 SMP Swasta di Kota Serang Tutup” mengungkapkan minimnya jumlah murid yang diterima sebagai pertanda suramnya masa depan sekolah-sekolah swasta.
Kondisi ini memprihatinkan, karena sekolah-sekolah swasta yang seharusnya menjadi alternatif pendidikan kini berada di ambang kehancuran.
Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah menempatkan guru-guru P3K yang belum mendapat SK tugas, membantu melayani di sekolah-sekolah swasta yang mengalami kesulitan mencari murid.
Dengan demikian, beban orangtua murid dalam membayar SPP dapat berkurang, dan para guru tersebut pun dapat mengalami proses pembentukan sebagai pendidik yang baik dan berkualitas karena diproses melalui pengalaman lapangan yang penuh tantangan.
Tentu saja, keadaan demikian membutuhkan sentuhan dari pemerintah dan yayasan yang menaungi sekolah-sekolah swasta.
Pemerintah harus lebih proaktif dalam memberikan bantuan dan dukungan, baik dalam bentuk kebijakan maupun finansial, guna memastikan keberlangsungan pendidikan di sekolah-sekolah swasta.
Bagi sekolah-sekolah swasta favorit yang masih mendapatkan murid baru yang melimpah, mereka mungkin dapat bertahan dan mandiri.
Sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai memakan korban sekolah-sekolah swasta. Cukup banyak sekolah swasta kini terpinggirkan.
- Sempatkan Waktu Bareng Keluarga di Tengah Kesibukan, Marshel Widianto Cerita soal Ini
- Guru PPPK Mengajar di Sekolah Swasta? Oh, yang Negeri Masih Kekurangan
- HPSN 2025, Danone Indonesia & Shind Jogja Gelar Lomba SpeakUp dan Kreasi Daur Ulang
- Melchias Markus Mekeng Minta Prabowo Alokasikan Khusus Sekolah Kedinasan untuk Warga NTT
- Pemkot Tangsel Bakal Menindak Tegas Pungli di Sekolah
- Ini Solusi Wali Kota Agustina untuk Anak Kurang Mampu yang Tak Diterima di Sekolah Negeri