Dan Penjual Hewan Kurban yang Satu Ini Pun Bersedih
jpnn.com -
HARI raya Idul Adha mendatangkan rejeki tersendiri bagi para penjual hewan kurban dadakan. Keuntungan yang mengiurkan berkisar Rp 300 ribu-Rp 1 juta dari penjualan satu hewan kurban, menjadi daya tarik tersendiri. Namun tak sedikit dari mereka yang harus gigit jari menanggung kerugian.
----------------------------------
Yessy Artada, Jakarta
Perayaan hari raya Idul Adha sudah lewat tiga hari, namun tak sedikit hewan kurban yang tersisa alias tidak laku terjual. Hal ini menimpa Tauhid Al Iman, salah satu penjual kambing di Juanda, Jakarta. Dari 104 ekor kambing yang ia beli, tersisa 12 ekor. Sedangkan untuk sapi, ia hanya menjual tiga ekor sapi sesuai permintaan pelanggan.
Tauhid bersama teman-temannya memang tak mau mengambil risiko besar untuk membeli sapi dengan jumlah banyak, mengingat harganya yang mencapai puluhan juta. Risiko ini sudah ia pahami dalam berdagang, mengingat ini bukan kali pertama ia menjadi penjual hewan kurban dadakan.
"Kambing yang nggak laku sudah menjadi risiko, tidak bisa dikembalikan. Untuk kambing sisa 12 ekor. Kalau sapi hanya tiga ekor sesuai permintaan, karena harga sapi melambung tinggi dari sananya, jadi tidak berani jual banyak, takut rugi besar," ujar Tauhid saat ditemui JPNN.com, Selasa (7/10) malam.
Diakui bapak satu anak ini, bahwa tahun ini bisa dibilang tahun yang menyedihkan bagi para penjual daging kurban. Di mana lebih banyak hewan kurban yang tidak laku bila dibanding tahun lalu. Tauhid bisa dibilang masih lebih beruntung dibanding temannya yang juga menjual hewan kurban. Sebab ada kambing yang tersisa sebanyak 60 ekor.
HARI raya Idul Adha mendatangkan rejeki tersendiri bagi para penjual hewan kurban dadakan. Keuntungan yang mengiurkan berkisar Rp 300 ribu-Rp
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408