Dana Asing Di Bursa Turun 36 Persen
Rabu, 26 Desember 2012 – 06:56 WIB
JAKARTA--Meski perekonomian Indonesia tidak terimbas secara signifikan dampak pelambatan ekonomi global terutama di Eropa dan Amerika Serikat (AS) namun aliran dana asing (capital inflow) ke pasar modal dalam negeri tersendat. Total capital inflow sampai dengan akhir pekan kemarin turun 36,76 persen menjadi Rp 15,36 triliun dari Rp 24,29 triliun pada akhir 2011.
Head of Research Division Bursa Efek Indonesia (BEI), Poltak Hotradero, mengatakan perlambatan ekonomi dunia menjadi penyebab utama turunnya aliran dana asing ke pasar modal Indonesia. Pada kuartal pertama 2012, kata Poltak, aliran dana asing sebenarnya masuk deras ke pasar modal Indonesia dengan pembelian bersih secara kumulatif (foreign net buy) sebesar Rp 10,02 triliun. Namun pada kuartal kedua mulai terjadi jual bersih (foreign net sell) cukup signifikan senilai Rp 8,19 triliun.
Baca Juga:
Memasuki kuartal ketiga seiring dengan perbaikan ekonomi dunia, aliran dana asing di BEI kembali menguat menjadi Rp 14,35 triliun. Akan tetapi pada tiga bulan terakhir menjelang pergantian tahun ini investor asing kembali mencatatkan penjualan bersih meskipun relatif tipis senilai Rp 817,49 miliar.
Pada penutupan perdagangan Jumat (21/12) akhir pekan kemarin investor asing masih mencatatkan penjualan bersih harian senilai Rp 53,2 miliar. Meski begitu secara kumulatif sejak awal tahun investor asing masih mencatatkan pembelian bersih senilai Rp 15,36 triliun.
JAKARTA--Meski perekonomian Indonesia tidak terimbas secara signifikan dampak pelambatan ekonomi global terutama di Eropa dan Amerika Serikat (AS)
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru