Dana Asing Mulai Kembali ke Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Perekonomian Indonesia terpengaruh sentimen dari Amerika Serikat (AS) dan sentimen global.
Rupiah sempat terdepresiasi, indeks saham menurun, dan aliran dana asing keluar. Namun, aliran dana asing mulai kembali masuk ke Indonesia.
”Aliran net inflow (dana masuk) sejak awal tahun menurun, kemudian berubah menjadi net outflow (dana keluar). Namun, hal itu membaik sampai minggu ke-2 April 2018 sudah ada net inflow USD 800 juta, terutama masuk ke pasar surat berharga pemerintah dan swasta,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo, Kamis (19/4).
Kembalinya dana asing ke Indonesia itu didukung meningkatnya peringkat sovereign credit rating (SCR) Indonesia.
Yang terbaru, Moody’s menaikkan peringkat Indonesia dari Baa3 dengan outlook positif menjadi Baa2 dengan outlook stabil.
Kenaikan peringkat itu juga didorong pengendalian inflasi yang stabil di 3,4 persen secara tahunan, ekspor yang meningkat, serta pengaturan kebijakan fiskal yang baik.
Namun, rupiah masih melemah 1,13 persen secara year to date (ytd). Kemarin rupiah kembali melemah ke level Rp 13.778 per USD.
Dody mengatakan, sepanjang 2018, kemungkinan masih ada sentimen yang dapat memengaruhi rupiah.
Perekonomian Indonesia terpengaruh sentimen dari Amerika Serikat (AS) dan sentimen global.
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi
- Pandu Sjahrir Wakili Danantara Bahas Program 3 Juta Rumah di BI, Perannya Masih Rahasia
- BI Bakal Kucurkan Likuiditas Senilai Rp 80 Triliun Demi Program 3 Juta Rumah
- Dukung Pemberdayaan UMKM, Bea Cukai Ajak Bank Indonesia dan BSI Berkolaborasi
- Bea Cukai Bersama BI dan BSI Bersinergi dalam Pemberdayaan UMKM di Malut dan Kepri
- Cadangan Devisa Naik Tipis, Kini Nilainya Sebegini