Dana 'Bailout' Jangan Dibandingkan Nasi Bungkus

Dana 'Bailout' Jangan Dibandingkan Nasi Bungkus
Dana 'Bailout' Jangan Dibandingkan Nasi Bungkus
JAKARTA - Dana talangan Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun memang jumlah yang sangat fantastis dan dramatis, jika dibandingkan dengan berapa nasi bungkus yang bisa dibeli untuk penduduk miskin. Bahkan termasuk untuk biaya pemulihan gempa di Padang misalnya. "Namun saya pastikan, perbandingan itu sesungguhnya tidak didukung metodologi," ujar pengamat perbankan, A Tony Prasetiantono, kepada wartawan di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Senin (21/12).

Kalau mau benar cara membandingkannya, menurut Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM ini, dana Rp 6,7 triliun itu harus dibandingkan dengan aset dan dana masyarakat di sektor perbankan yang diamankan stabilitasnya. Sebab katanya, dengan biaya tersebut, dana masyarakat di seluruh bank di Indonesia sebesar Rp 1.800 triliun dapat dicegah dari kepanikan dan kebangkrutan.

Soal kemana alokasinya, Tony mengatakan bahwa secara teoretis, dana itu tentu digunakan untuk membayar kewajiban dan menyuntik modal, sehingga persyaratan permodalan minimal bisa dipenuhi. Meski demikian katanya, tak bisa dinafikan juga kalau bisa saja ada penumpang gelap yang ikut bermain pada saat pencairan dana. "Soal itu, silakan saja dilacak," katanya pula.

Tony juga lantas mengklarifikasi soal pembengkakan dana, yang disebutkan dari semula Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliun. Dalam teknis akuntansi, kata Tony, itu disebut dengan subsequent event. Artinya katanya, pada saat diaudit dua pekan sebelumnya, biayanya memang hanya Rp 632 miliar. Namun pada hari-hari berikutnya, seiring pemburukan kualitas aset secara cepat, ongkos penyelamatan juga membengkak.

JAKARTA - Dana talangan Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun memang jumlah yang sangat fantastis dan dramatis, jika dibandingkan dengan berapa nasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News