Dana BLSM Dipotong Rp200.000
jpnn.com - CIBUAYA-Sejumlah warga Desa Pejaten Kecamatan Cibuaya mengeluhkan adanya pemotongan dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) senilai Rp200.000 per penerima. Kendati pemotongan itu diperuntukan bagi warga yang tidak mendapatkan BLSM, tetapi pemotongan dinilai terlalu besar karena di desa lain dipotong hanya Rp100.000.
Asep, salah seorang warga Desa Pejaten mengaku kecewa kepada aparat pemerintah desa yang melakukan pemotongan tersebut karena dinilai terlalu besar. Sementara di desa lain, pemotongan relatif kecil.
"Kalau begini mah, enakan yang mendapatkan pemerataan. Tinggal diam di rumah, lalu dapat uang. Sementara kami harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan dana sebesar Rp300.000 subsidi pemerintah itu. Pulangnya hanya membawa uang sebesar Rp100.000,” kata Asep kepada Pasundan Ekspres (Group JPNN), Selasa (17/9).
Asep mengaku setuju untuk tujuan pemerataan. Tetapi, tidak harus dipotong sebesar Rp200.000. "Kalau misalkan dipotong sama dengan desa lain kita juga setuju. Minimal dipotong Rp150.000 juga tidak apa-apa. Tetapi ini sudah melebihi dari separuh dana yang kita dapat, itu namanya tidak wajar,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Pejaten, Dadang membenarkan adanya potongan sebesar Rp200.000 tersebut. Menurutnya, besarnya pemotongan tersebut disesuaikan dengan jumlah warga yang tidak mendapatkan BLSM itu.
"Jumlah kepala keluarga (KK) di desanya sekitar 2.800. Yang dapat BLSM sekitar 520 orang KK, dan yang tidak mendapatkan BLSM sebanyak 2280 KK. Karena lebih banyak yang tidak mendapatkan BLSM, maka kita potong lebih besar untuk pemerataan. Itu juga, dalam pemerataan ini, warga yang mendapatkan uang hanya sebesar Rp50.000 per KK,” kata Dadang.
Sebelum melakukan pemotongan BLSM itu, kata Dadang pemerintah desa sudah terlebih dahulu melakukan perundingan dengan warga dan ada dokumen kesepakatan pemotongan untuk dibagikan untuk warga yang tidak mendapatkan BLSM.
"Ini sebagai antisipasi reaksi negatif warga kepada pemerintah desa dari warga yang tidak mendapatkan bantuan tersebut. Kami berpengalaman waktu bantuan langsung tunai (BLT) yang dulu,” ujarnya.(diz/lsm)
CIBUAYA-Sejumlah warga Desa Pejaten Kecamatan Cibuaya mengeluhkan adanya pemotongan dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) senilai Rp200.000
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ada Beberapa Pelamar PPPK 2024 Tidak Lulus Seleksi Administrasi, Ini Penjelasan Alim Sanjaya
- Sebegini Jumlah Pelamar PPPK 2024 Mukomuko yang Lulus Seleksi Administrasi
- Restoran Soto Ayam Dargo Pak Wito Kini Hadir di KAI Lifestyle Semarang
- Gapasdap Minta Pengusaha Kapal Siap Angkut Bahan Makanan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
- Konon Inilah Penyebab Pengangguran di Palembang
- RSUD AWS Samarinda Masuk Jajaran 10 Rumah Sakit Layanan Kanker Terbaik Nasional