Dana BOP Rp 500 Miliar Belum Cair, Anak Miskin Terancam
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 568.171 anak putus sekolah (APS) terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan kesetaraan di 11 ribu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan 311 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
APS yang sudah menerima dana Program Indonesia Pintar (PIP) sejak 2017, saat ini masih ditampung PKBM dan SKB.
Namun, ini tidak akan lanjut bila dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) bagi lembaga pendidikan kesetaraan tidak disiapkan.
"Ini sangat memerihatinkan. Kami sudah berusaha mengajak anak-anak putus sekolah ini untuk lanjut karena sesuai amanat presiden, mereka harus diberi kesempatan sama untuk lanjut apakah lewat jalur sekolah umum, kursus atau pendidikan kesetaraan," terang Sekretaris Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wartanto di kantornya, Senin (12/2).
568.171 juta APS ini terdiri dari 69.905 anak ikut program paket A, 242.004 paket B, dan 256.262 paket C.
Angka ini menurut Wartanto akan terus bertambah sesuai perkembangan data pokok kependidikan (dapodik).
Dia khawatir, 568.171 APS yang sementara menjalani program pendidikan kesetaraan akan berhenti.
Sebab, lembaga pendidikan kesetaraannya tidak mendapatkan dana BOP.
Dana Bantuan Operasional Pendidikan harus segera disiapkan bagi pendidikan anak putus sekolah.
- Kolaborasi Prabowo dan Ahmad Ali-AKA Solusi Tepat Atasi Anak Putus Sekolah di Sulteng
- Ini Upaya Pemkot Palembang dan Polisi Mencegah Tawuran
- Berdayakan Mahasiswa dan Anak Putus Sekolah, Cleansheet Gencar Cari Investor
- Begini Strategi Srikandi Ganjar Untuk Tekan Jumlah Perempuan Putus Sekolah di Jabar
- Ribuan Anak di Papua Barat Putus Sekolah, Irjen Daniel: Saya Prihatin
- Sutarmidji: Jangan Sampai Ada Anak Putus Sekolah