Dana BOS Telat, Biaya UN Ditanggung Siswa
jpnn.com, JAKARTA - Dana bantuan operasional sekolah (BOS) tahun ini kembali terlambat.
Padahal dana BOS digunakan untuk membiayai proktor dan pengawas ujian nasional (UN) 2018.
"Dana BOS kembali terlambat, karena memang prosedurnya itu dari sekolah diajukan ke Dinas Pendidikan Provinsi kemudian ke pusat. Kami sudah meminta Kementerian Dalam Negeri untuk mempercepat proses di daerah tapi hasilnya belum ada," tutur Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdamen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad dalam taklimat media di Jakarta, Selasa (13/3).
Untuk mengatasi masalah tersebut, lanjutnya, sekolah-sekolah terutama jenjang SMA/SMK diberikan izin untuk menarik iuran dari orang tua murid.
Iuran sekolah ini sudah ada aturannya sehingga tidak akan bertentangan dengan hukum.
"Terpaksa tarik iuran atau sumbangan dari orang tua murid karena BOS belum turun sementara UN sudah di depan mata," ucapnya.
Sedangkan sekolah-sekolah lainnya yang meminjam dana dari pihak lain, Dirjen Hamid mengatakan, tidak masalah. Karena bisa diganti begitu dana BOS turun.
"Dulu dana BOS dari pusat langsung ke sekolah. Karena aturannya berubah, jadinya kayak ini selalu terlambat," tandasnya. (esy/jpnn)
Dana BOS seharusnya digunakan untuk membiayai proktor dan pengawas ujian nasional.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Mendikdasmen Belanja Masalah, Seluruh Guru di Indonesia Wajib Tahu, Ada soal Sertifikasi
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Deep Learning Pengganti Kurikulum Merdeka Belajar? Simak Penjelasan Mendikdasmen
- Ujian Nasional Kembali Digelar? Pakar Pendidikan Komentar Begini
- Tonton Taufik Rachman Sebut Try Out Nasional Akan Digelar Secara Online dan Berhadiah
- Siswi Dipaksa Lepas Bra sebelum Ujian Nasional, Orang Tua Murka, Polisi Turun Tangan