Dana Bosda gak Cair, Sekolah Swasta Potong Gaji Guru

Lantaran persyaran mereka tidak mencukupi. Hal itu berdampak pada operasional sekolah.
Kepala MI Al-Azhar Ahmad Adnan SPd mengatakan, untuk memenuhi oprasional sekolah dan gaji guru, dia mencari dengan utang, karena memang minim dana.
Karena dana bosnas yang cairnya per triwulan Rp 31 juta, belum dapat mengampu kebutuhan operasional dan gaji guru di sekolah.
Jika dana hibahnya cair, mestinya MI Al-Azhar akan menerima dana Rp 93 juta. Ternyata dana hibah yang ditunggu-tunggu tahun ini tidak cair. ”Mungkin kali ini waktunya puasa dana hibah,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dirasakan di MI Al-Huda Kedungkandang. Kepala MI Al-Huda Ahmad Afifuddin SPd mengatakan, dana hibah yang tidak cair, berdampak pada rencana untuk meningkatkan perkembangan di sekolah.
”Rencananya jika dana hibah cair, akan ada penambahan sarana-prasarana pendukung di sekolah,” kata Afif.
Salah satunya untuk mengembangkan program robotika di sekolah. Jika seharusya cair, ada sejumlah Rp 274 juta akan diterimam sekolah.
”Tetapi dana tersebut gagal cair, karena kurang persyaratan SK Kemenkum HAM,” katanya.
MALANG – Ngadatnya dana bantuan operasional sekolah daerah (bosda) membuat sejumlah sekolah swasta benar-benar kelimpungan. Pemicunya, ada
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan
- Masyarakat Rela Antre Demi Beras Murah di Kampus UTA45 Jakarta
- Konsolidasi Nasional 2025, Mendikdasmen Ungkap Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Guru
- Dedi Klaim Rencana Mengirim Siswa ke Barak Didukung Orang Tua, tetapi Ditolak Elite
- Bantu Masyarakat, Mahasiswa UTA '45 Bagikan 500 Paket Sembako di Sunter
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Ini Harapan Menko Pratikno dan Menteri Mu'ti kepada Pemda