Dana Cekak hingga Didi Petet Meninggal Dunia
Namun, beberapa anggota tim yang lain mencoba memberikan semangat. Sebab, cita-cita Didi Petet harus diwujudkan, yakni menggelar Paviliun Indonesia dengan sukses. ”Kami mau tidak mau harus lanjutkan. Sudah kepalang tanggung,” tegasnya.
Mahasiswa Indonesia di Italia juga sangat membantu. Mereka memberikan berbagai bantuan, mulai dana hingga tempat tinggal. Pada saat kondisi tim berada di ujung jurang, baru berbagai bantuan bermunculan. ”Lembaga-lembaga negara seperti Kementerian Pariwisata hingga Kemenko Kemaritiman memberikan bantuan,” katanya.
Masalah kembali muncul. Beberapa anggota tim Paviliun Indonesia mulai kehabisan biaya hidup. Maka, tim arsitek akhirnya terpaksa pulang. ”Beberapa anggota lainnya juga harus pulang karena kehabisan bekal. Kini kami tinggal berlima orang.”
Bantuan dari beberapa kementerian dan TNI-AL itu menjadikan Paviliun Indonesia lebih sempurna. Berbagai acara pun digelar. Salah satunya penampilan drum band Genderang Suling Gita Jala Taruna AAL. ”Ini membuat Paviliun Indonesia kian meriah dan menarik pengunjung,” jelasnya.
Kementerian Pariwisata kemudian juga mengirimkan tim kesenian yang memukau. Direktur Promosi Wisata Internasional Kementerian Pariwisata Nia Niscaya mengakui, awalnya kondisi Paviliun Indonesia masih sederhana. Tapi kini sudah sangat layak. ”Kami akan support penuh semuanya,” tegas dia saat ditemui di Paviliun Indonesia.
Terkait anggaran, Nia mengaku tidak mengetahui berapa yang diberikan untuk Paviliun Indonesia dalam WEM 2015. ”Yang pasti, semuanya akan diperjuangkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi menyatakan, TNI-AL mengirimkan KRI Banjarmasin dengan tim Genderang Suling untuk menyuntikkan semangat. Sehingga nama Indonesia lebih harum kembali. ”Itu harapannya,” tutur dia. (*/c9/ari)
PERJUANGAN Tim Paviliun Indonesia untuk bisa tampil di ekspo perdagangan dunia, World Expo Milano (WEM) 2015, di Milan, Italia, ternyata diliputi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala