Dana Haji Perlu Dikelola Bank Tersendiri
Jumat, 23 Juli 2010 – 21:06 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VIII Zulkarnaen Djabar mengusulkan agar dana haji dikelola oleh bank khusus. Menurutnya, dengan adanya bank yang khusus mengelola dana haji maka dana baik yang berupa setoran awal, jasa (bunga), maupun dana abadi umat (DAU) bisa terselamatkan.
"Akan lebih bagus (dikelola bank khusus), uang jamaah bisa terselamatkan. Jasa, setoran awal termasuk dana abadi umat jika disatukan maka jasanya bisa lebih besar dibanding disimpan dalam bentuk deposito," kata Zulkarnen di sela-sela disksui dialektika demokrasi bertajuk "Ada Udang di Balik BPIH?" di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (23/7).
Menurut Zulkarnaen, jika dana itu disimpan di bank yang khusus mengelolah dana haji maka bunga tabungan haji bisa dikontrol melalu laporan yang dikeluarkan dari bank. "Dengan pola perbankan syari"ah, maka jasanya jauh lebih besar. Sekarang sudah Rp 15 Triliun yang terkumpul dan itu akan naik terus. Kalau dihitung 20 sampai 30 ribu jamaah perbulan yang mendaftar dikali dengan setoran awal Rp 25 juta. Itu mencapai itu 50 miliar," katanya.
Zulkarnaen menegaskan bahwa dirinya akan berjuang di Panja Haji Komisi VIII, untuk meloloskan ide pembentukan bank syariah yang khusus mengelola dana haji. "RUU Pengelolaan Keuangan Haji sudah masuk di Bamus (Badan Musyawarah). Rencananya akan dibahas Agustus," jelasnya.
JAKARTA - Anggota Komisi VIII Zulkarnaen Djabar mengusulkan agar dana haji dikelola oleh bank khusus. Menurutnya, dengan adanya bank yang khusus
BERITA TERKAIT
- Korupsi Dana PIP Universitas Bandung yang Merugikan Mahasiswa
- Jumlah Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sedikit, Sisanya Lebih Banyak
- Wamen Viva Yoga: AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Pilot Project
- Wamentrans Viva Yoga Sebut Menko AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Proyek Percontohan
- Honorer Database BKN Non-Formasi jadi PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Ini soal Nasib Honorer Tak Lolos CPNS 2024, Bisa Ikut Seleksi PPPK?