Dana Hibah Keraton Solo Rp 2 Miliar Dicoret
jpnn.com - SOLO - Rencana Pemerintah Kota Solo merevitalisasi keratin melalui APBD 2014 dipastikan batal. Pengajuan anggaran perbaikan Sasana Sewaka senilai Rp 2 miliar tidak disetujui pada rapat Badan Anggaran (Banggar) dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Wakil Ketua Banggar DPRD Solo Supriyanto mengatakan, berkaca pada tahun sebelumnya tentang pemberiaan dana hibah keraton, maka saat pembahasan penyusunan kebijakan umum (APBD) dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA PPAS) 2014, pengajuan dana Rp 2 miliar untuk revitalisasai dicoret.
"Kalau untuk tahun 2012 dan 2013 tidak ada proposal untuk dana hibah. Tetapi untuk tahun 2011, pihak keraton tidak bisa memberikan surat pertanggung jawaban (SPj) atas dana hibah itu. Dengan pertimbangan itu kami mencoret pengajuan kali ini," kaya Supriyanto.
Hanya saja, kata Supriyanto, saat pembahasan dari Rp 2 miliar dana yang diajukan, banggar hanya menyepakati untuk anggaran pemeliharaan rutin keraton Rp 300 juta. "Jadi setelah dilakukan rasionalisasi terkait pengajuan, disepakatii Rp 300 juta," kata dia.
Ketua Banggar DPRD Solo Sukasno mengatakan, hasil pembahasan banggar dan TPAD memang menyepakati tidak memberikan dana hibah Rp 2 miliar. Salah satunya disebabkan oleh konflik internal keraton yang tak kunjung rampung. "Hal itu menyebabkan keraton kesulitan membuat SPj," kata dia.
Menurutnya, lebih baik anggaran itu dialokasikan untuk kepentingan masyarakat luas lainnya. (uje/mas)
SOLO - Rencana Pemerintah Kota Solo merevitalisasi keratin melalui APBD 2014 dipastikan batal. Pengajuan anggaran perbaikan Sasana Sewaka senilai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bentrokan Pendukung Paslon Pilkada Puncak Jaya: 7 Rumah Dibakar, 1 Nyawa Melayang
- Demi Penghematan Anggaran, Gubernur Terpilih Kepri Tolak Mobil Dinas Baru
- SMB II Palembang Siap Menyandang Status Bandara Internasional
- Siswa SMKN di Pekanbaru Demo Gegara Tak Bisa Daftar SNBP, Disdik Lakukan Investigasi
- Kapolsek Meninggal di Rumah Dinas, Polres Inhil Berduka
- DBD di Sumsel Sepanjang 2024 Mencapai 6.263 Kasus, 37 Orang Meninggal Dunia