Dana Infrastruktur Tambah Rp 4,5 Triliun

Proyeksi 16 Proyek, Pakai Dana Cadangan

Dana Infrastruktur Tambah Rp 4,5 Triliun
Dana Infrastruktur Tambah Rp 4,5 Triliun

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah siap menggunakan dana cadangan untuk menambah anggaran infrastruktur dalam pagu indikatif 2015. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedi S. Priatna mengatakan, tambahan dana cadangan tersebut akan masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan pagu indikatif anggaran 2015.

Menurut Dedi, kepastian tambahan dana cadangan tersebut didapat usai ditandatanganinya Surat Bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas No.091/M.PPN/03/2014 dan Menteri Keuangan Np. S-179/MK.02/2014.

"Nilainya Rp 4,3 triliun," ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu. Dari jumlah yang dianggarkan itu, sebesar Rp 2,9 triliun dialokasikan untuk sinergi infrastruktur pusat dan daerah.

Dedi mengatakan, ada 16 proyek infrastruktur yang telah diajukan untuk menjadi prioritas. Yakni, percepatan penyelesaian Bandara AA Bere Tallo di Provinsi Nusa Tenggara Timur, pembangunan internasional Hub Port Bitung Tahap IV di Provinsi Sulawesi Utara, pengembangan Bandara Djalaluddin di Provinsi Gorontalo, peningkatan kapasitas jalan ruas Sinabang-Sibigo di Provinsi Aceh, dan pembanguan Jembatan Musi IV di Provinsi Sumatera Selatan.
       
Lalu, peningkatan jalan lingkar selatan Cilegon di Provinsi Banten, pelebaran jalan Tebelian-Nangpinoh di Provinsi Kalimantan Barat, dan pembangunan jalan akses Pelabuhan Belang-Belang di Sulawesi Barat. Kemudian pembangunan jalan tol Manado-Bitung di Provinsi Sulawesi Utara, pembangunan jembatan Ake Auloto 2 di provinsi Maluku Utara, penuntasan jalan Trans-Maluku di Provinsi Maluku, dan pembangunan jalan lingkar Raja Ampat di Provinsi Papua Barat.
       
Proyek lainnya adalah pembangunan jalan Lingkar Sorong - Pelabuhan Arar di Provinsi Papua Barat, pelebaran jalan Ansus - Woi di Provinsi Papua, pembangunan bendungan Bintang Bano di Provinsi Nusa Tenggara Barat, serta pembangunan bendungan dan jaringan irigasi Balaise di Provinsi Sulawesi Selatan.
    
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, pemerintah masih dalam tahap persiapan penyusunan perencanaan APBN 2015, termasuk anggaran infrastruktur.

"Kalau untuk 2014, nilainya Rp 206 triliun. Tahun depan targetnya lebih tinggi karena infrastruktur jadi prioritas," ujarnya.
    
Askolani menyebut, anggaran infrastruktur tersebut terdiri atas Rp 172 triliun anggaran K/L (kementerian/lembaga) dan Rp 34 triliun non-K/L. Kementerian yang mendapat alokasi terbesar adalah Kementerian Pekerjaan Umum senilai Rp 72,4 triliun, lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 46,5 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 32,5 triliun, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rp 11,5 triliun.
    
Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengakui bahwa anggaran infrastruktur Indonesia masih jauh dari ideal. Dia menyebut, rasio ideal anggaran infrastruktur menurut Bank Dunia adalah 5 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Tahun ini, dengan anggaran Rp 206 triliun, berarti hanya 1,9 persen dari PDB," ujarnya. (owi/sof)


JAKARTA - Pemerintah siap menggunakan dana cadangan untuk menambah anggaran infrastruktur dalam pagu indikatif 2015. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News