Dana ISG Juga Diduga Dikorupsi
jpnn.com - PALEMBANG -- Puluhan orang yang mengatasnamakan Sriwijaya Corruption Watch (SCW) Sumsel mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel, Jumat (14/1) kemarin. Dikomandoi oleh Direktur Eksekutif, M Sanusi AS, massa datang dengan mengendarai sepeda motor dan mobil.
Kedatangan massa ini mendesak agar pihak Kejati Sumsel bisa menurunkan tim untuk mengusut dan mengungkap dugaan korupsi di Sumsel. Salah satunya dugaan korupsi pada kegiatan Islamic Solidarity Games (ISG) yang dilakukan oleh pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel.
“Dari hasil investigasi dan penelusuran tim di lapangan saat pelaksanaan ISG, kami menemukan adanya dugaan indikasi korupsi dalam pelaksanaannya di lapangan yang dilakukan oleh pihak KONI Sumsel. Untuk itu, kami minta agar pihak Kejati Sumsel bisa menerjunkan tim khusus untuk mencari dan dapat segera menggali semua informasi yang ada,” ungkap M Sanusi AS, koordinator aksi (korak), saat menyampaikan orasi di Kejati Sumsel.
Bahkan, terangnya, jika memang nantinya tim investigasi pihak Kejati Sumsel membutuhkan data atau keterangan, dirinya mengaku sudah siap untuk mendukung kinerja kejaksaan tersebut. “Kami juga akan memberikan semua data yang akan dibutuhkan oleh pihak Kejati Sumsel,” bebernya.
Selain itu, sambungnya, pihaknya berharap agar pihak Kejati Sumsel untuk bisa mengusut dugaan korupsi pada paket PPK 04 BTS Kota Palembang-SP Inderalaya-SP Penyandingan yang dimenangkan PT Bangka Cakra Jaya dengan nilai koreksi Rp23,39 miliar lebih.
Ini jauh lebih tinggi dari penawaran yang dilakukan PT Pilar Dasar Pembangunan dengan nilai penawaran Rp21,06 miliar lebih.
Di samping itu, paket PPK 03 Betung-batas Kota Palembang-batas Kota Sekayu yang dimenangkan PT Fajarindah Satyanugraha dengan nilai koreksi Rp26,49 miliar lebih tinggi dari pengajuan PT Perdana Abadi Perkasa dengan nilai koreksi Rp23,79 miliar lebih.
Selanjutnya, paket PPK 04 batas Kota Palembang-SP Inderalaya-SP Penyandingan dimenangkan PT Bangka Cakra Karya dengan nilai koreksi Rp13,65 lebih tinggi dari PT Bintang Fajar Timur Raya dengan penawaran Rp12,31 miliar lebih.
PALEMBANG -- Puluhan orang yang mengatasnamakan Sriwijaya Corruption Watch (SCW) Sumsel mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel, Jumat
- Refleksi Akhir Tahun 2024, Begini Pesan Anggota DPD RI Lia Istifhama dan Kadispora Jatim untuk Pemuda
- Tim Reaksi Cepat KP2MI Menggagalkan Keberangkatan 8 Calon PMI Ilegal ke UEA
- 28 Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel, Kemenlu: Tak Ada Penumpang WNI
- Sebegini Harga Bahan Pangan Secara Umum, Berapa Harga Cabai dan Minyak?
- Bantu Kuatkan Hijrah Masyarakat, BMH Yogyakarta Gelar Layanan Hapus Tato
- Super Air Jet Ganti Komponen Pesawat Saat Penumpang Sudah Dalam Kabin, Ini Akibatnya