Dana Kampanye Idealnya Dibatasi
Kamis, 22 Maret 2012 – 04:32 WIB
JAKARTA - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) meminta DPR mengatur pembatasan dana kampanye melalui RUU pemilu yang kini tengah dibahas. Pembatasan dana kampanye diharapkan bisa mengurangi potensi liberalisasi politik.
"Pengeluaran untuk parpol harus dibatasi. Ini harus dimasukkan. Biaya kampanye itu berapa," kata Ketua Presidium ICMI Nanat Fatah Natsir yang didampingi sejumlah fungsionaris setelah bertemu Ketua MPR Taufik Kiemas di gedung DPR kemarin (21/3).
Baca Juga:
Menurut Nanat, ICMI sudah sejak dua tahun lalu menyuarakan perlunya pembatasan dana kampanye itu. Bukan hanya dalam pemilu DPR, DPD, dan DPR. Melainkan juga untuk pemilu presiden dan pemilihan kepala daerah. "Calon ini (biaya kampanyenya, Red) seminimal mungkin, jadi berapa paling tinggi mengeluarkan dana kampanye. Sekarang tidak terbatas. Akhirnya orang bisa dibeli suaranya," kata dia.
Aturan tersebut, tegas Nanat, akan melengkapi sumbangan ke parpol yang sudah dibatasi terlebih dulu di UU Pemilu. Itu akan menjadi salah satu jalan keluar yang efektif untuk mencegah terjadinya praktik money politics.
JAKARTA - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) meminta DPR mengatur pembatasan dana kampanye melalui RUU pemilu yang kini tengah dibahas. Pembatasan
BERITA TERKAIT
- GPN RI Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono, Siap Bantu Meraih Kemenangan 1 Putaran
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- KPU Diminta Sempurnakan Sirekap Sebelum Digunakan Untuk Pikada 2024
- Ini Penyebab Pelabuhan Tanjung Carat di Banyuasin Gagal Dibangun
- Dukungan Besar Pedagang Pasar Wadung Asri Sidoarjo Memperkuat Peluang Kemenangan Khofifah
- Ibas Soroti Isu Kekerasan Seksual: KIta Harus Speak Up, Waspada, dan Berani Melapor