Dana Kurang, SMK Pilih Hemat dan Utang

Dana Kurang, SMK Pilih Hemat dan Utang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Foto: JPG/Pojokpitu

''Pokoke gaji mereka jangan sampai telat," tegasnya.

Ada banyak bentuk penghematan yang harus dijalankan Ninik. Mulai menghemat penggunaan listrik, air, hingga alat tulis kerja (ATK).
Termasuk mengurangi alokasi dana kegiatan siswa. Ninik mencontohkan, penghematan itu bisa berupa pengurangan dana untuk para guru pendamping. Sebab, kebutuhan pendanaan diutamakan bagi para murid.

Penghematan serupa dilakukan SMAN 10. Wakahumas SMAN 10 Wiyono mengatakan, beberapa guru bahkan mengajarkan mata pelajaran tak linier.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi perekrutan GTT sekaligus mengisi kekosongan guru PNS di beberapa mapel.

''Ya, padahal jam mengajar guru ini tidak akan dihitung," katanya.

Memang, alokasi dana SPP paling banyak untuk gaji GTT.

Sebab, dana bantuan operasional sekolah (BOS) tidak bisa digunakan untuk menggaji GTT. Kecuali, GTT tersebut memiliki SK gubernur.

Jenjang SMK juga melakukan penghematan. Belum ada rencana menaikkan SPP. Beberapa SMK masih bertahan dengan SPP sesuai SE gubernur.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Jawa Timur terus mematangkan rencana SPP tunggal atau uang sekolah tunggal.

Beralihnya kewenangan pengelolaan SMA/SMK dari pemkot ke pemprov di Surabaya kini menyisakan banyak kendala.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News