Dana Minim, Karena Dephan Takut
Ajukan Anggaran yang Proporsional
Senin, 25 Mei 2009 – 13:59 WIB
JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Ali Mochtar Ngabalin tampaknya gemas dengan sikap Departemen Pertahanan (Dephan) yang tidak berani mengajukan anggaran tinggi ke Panitia Anggaran DPR. Anggaran pertahanan yang diajukan Dephan selalu rendah, sehingga anggota Komisi I DP yang duduk di Panitia Anggaran sulit melakukan upaya mendapatkan alokasi anggaran yang tinggi bagi Dephan. Pada kesempatan tersebut, pakar manajemen pertahanan Dephan, Marsekal Muda Purn Kusnadi Kardi mengakui, anggaran yang diajukan Dephan sebenarnya sudah ditekan hanya untuk kebutuhan paling minimum. Namun, dari Rp125 triliun hingga Rp145 triliun yang diajukan pada 2008, hanya disetujui Rp33,5 triliun. Jumlah itu masih terpotong lagi tatkala Depkeu melakukan kebijakan pemangkasan anggaran setiap departemen sebesar 15 persen.
Ali bercerita, Komisi I DPR dalam berbagai kesempatan sudah mengingatkan Menhan Juwono Sudarsono agar mengajukan anggaran yang tinggi, sehingga kalau pun tidak disetujui seluruhnya, jumlah alokasi anggaran yang didapat masih cukup memadai.
Baca Juga:
“Misalnya begini, bagaimana mungkin kami bisa memperjuangkan agar mendapat anggaran 20 persen, 30 persen, atau 40 persen, kalau yang diajukan Dephan hanya 17 persen atau 18 persen saja. Ini yang menyulitkan kita saat pembahasan di Panitia Anggaran,” ungkap Ali Mochtar saat berbicara pada diskusi bertema ‘Manajemen Alutsista’ di Jakarta, Senin (25/5).
Baca Juga:
JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Ali Mochtar Ngabalin tampaknya gemas dengan sikap Departemen Pertahanan (Dephan) yang tidak berani mengajukan
BERITA TERKAIT
- Harvey Moeis Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Masuk Gang Dame Medan, Wapres Gibran Bagikan Paket Sembako ke Warga
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- Lihatlah Aksi Warga Banten Tolak PSN PIK 2, Kiai Ikut Turun ke Jalan
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya