Dana Operasional OJK Disarankan Tiru Korea Selatan
Kamis, 27 September 2012 – 20:08 WIB
JAKARTA - Presiden Director Center for Banking Crisis, Deni mengatakan sumber pendanaan operasi lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hendaknya bersumber dari pendanaan ideal. Pentingnya sumber pendanaan ideal bagi OJK untuk menjaga efisiensi dan efektif yang mampu menjamin stabilitas pasar keuangan. Metode pungutan lanjut Deni, hendaknya disusun secara sistematis dan mudah diimplementasikan, sehingga kebijakan pungutan memberikan dampak netral terhadap kesetaraan dalam berusaha serta bersifat netral terhadap perilaku dunia usaha.
"Untuk itu, OJK dapat meniru langkah-langkah pembiayaan yang dilakukan oleh OJK lainnya di luar negeri yang memiliki karakteristik sektor perekonomian negara-negara berkembang," kata Deni, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/9).
Selain karakteristik tersebut beberapa persyaratan lain juga harus diperhatikan dalam menentukan besarnya sistem pungutan bagi pembiayaan OJK. Contohnya, besarnya pungutan tidak boleh menghambat penawaran produk dan jasa dari lembaga keuangan di Indonesia. "Dengan demikian harus dikaji berapa banyak perusahaan yang tidak akan mampu menjalankan usahanya dengan adanya pungutan itu,” ujar Deni.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden Director Center for Banking Crisis, Deni mengatakan sumber pendanaan operasi lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hendaknya bersumber
BERITA TERKAIT
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi