Dana Operasional OJK Disarankan Tiru Korea Selatan
Kamis, 27 September 2012 – 20:08 WIB
“Pungutan diarahkan kepada aktivitas transaksi yang bersifat spekulatif. Salah satu negara yang mengembangkan model pungutan transaksi seperti ini adalah OJK Korea Selatan,” ungkapnya.
Usia Korea Selatan tambah Deni, tidak jauh berbeda dengan Indonesia. “Jika Indonesia menginginkan sektor industrinya maju seperti Korea Selatan maka penerapan model pungutan transaksi akan membuat transaksi keuangan yang sifatnya spekulatif seperti portofolio untuk membayar biaya operasional OJK merupakan pilihan yang tepat,” sarannya.
Untuk itu Deni mengharapkan, pada 2013 OJK dapat menaikkan pungutan transaksi pasar modal menjadi 0,08 persen. Dengan kenaikan tersebut, maka stabilitas industri keuangan bisa berjalan baik.
Saat ini, menurut Deni rata-rata nilai transaksi harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang periode Januari-Juli 2012 sebesar Rp4,47 triliun atau turun 11,70 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp5,06 triliun per hari.
JAKARTA - Presiden Director Center for Banking Crisis, Deni mengatakan sumber pendanaan operasi lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hendaknya bersumber
BERITA TERKAIT
- Gelar Rising Stars, Bank Saqu Rayakan Satu Tahun Perjalanan
- Gantikan Posisi Wulan Guritno, Chef Juna jadi Komisaris Independen PT Lima Dua Lima Tiga
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024