Dana Pemeliharaan Rusun Dipertanyakan
Kamis, 20 Januari 2011 – 12:28 WIB
Di sisi lain, keberadaan alokasi anggaran pemeliharaan itu, justru dipertanyakan oleh warga penghuni rusun. Muhidin, warga penghuni Rusun Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat mengungkapkan, selama ini tidak ada anggaran pemeliharaan oleh Dinas Perumahan DKI.
Untuk memenuhi sarana fasos dan fasum, sambung Muhidin, PPRS malah mengelola anggaran yang dikutip dari penghuni sebagai dana public service. "Warga melengkapi fasum dan fasos secara swadaya. Kemana uang pemeliharaan itu?" tanyanya.
Kalaupun alasan tidak adanya anggaran pemeliharaan terkait dengan status rusun milik, kata Muhidin, tentunya tidak perlu ada diskriminasi seperti itu. Sebab, penghuni rusun menjalani proses kredit atas kepemilikan selama 20 tahun. "Selama proses angsuran berjalan, tentunya menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan dalam bentuk pemeliharaan," tandasnya. (rul)
JAKARTA - Pengelolaan rumah susun (rusun) di Jakarta belum dilaksanakan secara transparan. Persatuan Penghuni Rumah Susun (PPRS) selama ini hanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS