Dana Pemenangan Anas di Kongres Demokrat Masih Misterius

jpnn.com - JAKARTA - Ahmad Mubarok, mantan ketua tim sukses Anas Urbaningrum di Kongres Partai Demokrat mengaku tidak tahu menahu sumber dana untuk memuluskan suksesi Anas menduduki Ketum Partai Demokrat, karena seluruh biaya pemenangan ditanggung tim sukses dan relawan.
Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dibacakan jaksa KPK, Mubarok menyebut uang transportasi diberikan setiap pertemuan dengan DPC pendukung Anas. Uang diberikan pada 3 pertemuan yakni dua kali saat sebelum acara deklarasi pencalonan.
Kemudian uang transportasi diberikan pada saat acara deklarasi Anas April 2010 di Hotel Sultan. "Besar nilai uang transport yang diberikan kepada ketua DPC bervariasi sekitar Rp 1-5 juta," kata Mubarok dalam BAP yang dibacakan jaksa pada persidangan Anas di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (14/7).
Isi BAP itu dibenarkan Mubarok. Namun pada saat Kongres Mei 2010, uang transportasi dan akomodasi diberikan oleh panitia kongres, bukan oleh timses. Dikatakan juga kalau Anas mengetahui kebutuhan modal yang harus disiapkan untuk memuluskan pencalonannya.
Tapi dia tidak mengetahui sumber uangnya dari mana. "Saya nggak tahu," jawabnya.
Dalam dakwaan Anas, jaksa memaparkan adanya penerimaan uang Rp 84,515 miliar dan US$ 36,070 yang digunakan untuk persiapan pencalonan Anas sebagai Ketum Demokrat pada tahun 2010.
Menurut jaksa, uang yang diterima digunakan antara lain untuk biaya posko tim relawan pemenangan Anas di Apartemen Senayan City Residence dan Posko II di Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, biaya deklarasi, iklan dan duit untuk para ketua DPC yang menjadi pendukung Anas. (fat/jpnn)
JAKARTA - Ahmad Mubarok, mantan ketua tim sukses Anas Urbaningrum di Kongres Partai Demokrat mengaku tidak tahu menahu sumber dana untuk memuluskan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Pakar Nilai Penegak Hukum Korup Harus Dihukum Berat