Dana Pensiun Rp 250 Triliun, Di Pasar Modal Hanya 11,91 %
jpnn.com, JAKARTA - Alokasi dana kelolaan asset under management (AUM) dana pensiun di pasar modal hanya sebesar 11,91 persen.
Padahal, dana pensiun di Indonesia tercatat Rp 250 triliun atau 1,7 persen produk domestik bruto (PDB).
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab minimnya AUM di bursa saham.
Salah satunya adalah minimnya pemahaman karakteristik investasi produk saham, terutama pada pengurus dan dewan pengawas dana pensiun.
”Mereka lebih suka return tidak optimal tapi dampaknya positif dari tahun ke tahun,” ungkap Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (1/11).
Hasan menerangkan, secara historikal, BEI mencatatkan return terbaik secara global jika investasinya sepuluh tahun.
Mengacu pada Peraturan OJK No 03/POJK.05/2015 tentang Investasi Dana Pensiun, tidak ada aturan spesifikasi ke mana dana harus dialokasikan.
Hasan menargetkan 30 persen alokasi dari dana pensiun bisa masuk ke pasar saham.
Alokasi dana kelolaan asset under management (AUM) dana pensiun di pasar modal hanya sebesar 11,91 persen.
- Triwulan III 2024, TASPEN Catat Pertumbuhan Investasi 10,55%
- ARA 2023 Dorong Governansi dan Keberlanjutan Perusahaan
- Mini Ekspose
- BEI Harus Lebih Peka terhadap Kebutuhan Pemerintahan Baru dalam Proses IPO
- Pertumbuhan Laba Konsisten, Ini Sederet Perusahaan yang Raih Top Corporate Award 2024
- Katadata SAFE 2024 Segera Digelar di Jakarta, Catat Lokasi dan Tanggalnya!