Dana Pilgub Jatim Harusnya Bisa Dipangkas Lagi
jpnn.com, SURABAYA - Kebutuhan dana untuk pemilihan gubernur-wakil gubernur (pilgub) 2018 dan pilkada serentak di Jatim, tampaknya, bakal turun lagi.
Sebab, besaran anggaran seluruh kebutuhan event lima tahunan tersebut masih menggunakan dasar satuan harga yang ditetapkan pemerintah pusat.
Saat ini pemprov sudah mengajukan draf usul anggaran yang diajukan lembaga penyelenggara dan pengawas pilgub untuk dievaluasi.
"Kami tunggu hasil evaluasinya nanti,'' kata Kabiro Administrasi Pemerintahan Setdaprov Anom Surahno kemarin.
Dia menjelaskan, sistem penganggaran pilgub-pilkada kali ini memang berbeda.
Seluruh anggaran yang diajukan lembaga penyelenggara (KPU dan bawaslu) harus disesuaikan dengan satuan harga dari dasar APBN tersebut.
Karena itu, ada kemungkinan satuan harga yang dibuat lembaga penyelenggara tidak sama dengan satuan harga APBN.
''Potensi perubahannya masih sangat tinggi,'' katanya.
Kebutuhan dana untuk pemilihan gubernur-wakil gubernur (pilgub) 2018 dan pilkada serentak di Jatim, tampaknya, bakal turun lagi.
- Pilkada Jatim 2024: Khofifah-Emil Unggul, Raih 12,1 Juta Suara
- Hasil Quick Count Poltracking untuk Pilgub Jatim: Khofifah-Emil Menang Telak 59,22 Persen
- Unggul Versi Quick Count, Khofifah-Emil Dapat Ucapan Selamat dari Jokowi
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil
- Hari Terakhir Kampanye, Khofifah Tegaskan Jatim Gerbang Baru Nusantara untuk Rakyat
- Aksi Nyata Memenangkan Khofifah-Emil, Gokil Gaspoll Gelar Tebus Minyak Murah di Surabaya