Dana Poskesdes Bukan dari APBD
Selasa, 22 September 2009 – 07:16 WIB
Menurut Khaerul, Poskesdes ini dilakukan di daerah yang tidak terjangkau dengan fasilitas kesehatan saja, sehingga untuk yang dekat, tidak dilakukan lagi. Pasalnya, kunjungan volume di puskesmas sejak adanya jamkesda (jaminan kesehatan daerah) sudah sangat tinggi, bahkan mencapai 70-100 persen dibanding sebelumnya. Sehingga kegiatan sejenis pengobatan, disarankan untuk tetap dilakukan ke puskesmas.
“Poskesdes ini dilakukan dalam konteks untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang belum didirikan pusat kesehatan masyarakat pembantu karena dilihat dari segi kelayakan kunjungannya masih sangat minim, sehingga lebih efisien dengan poskesdes,” jelas Khaerul.
Namun, tandas Khaerul, program kesehatan masyarakat melalui poskesdes ini tidak bisa dijalankan sendiri oleh pemerintah tanpa dukungan masyarakat. “Insya Allah, tahun ini kita akan menerima 23 bidan, sebagai salah satu persiapan untuk menuju desa siaga. Bidan ini juga disiapkan untuk bertugas di desa-desa yang jauh seperti di Binalatung, dan Pulau Sadau. Di daerah seperti ini, tidak menutup kemungkinan akan dibangun poskesdes. Jadi masalah tenaga bidan, Insya Allah akan kita fasilitasi,” ungkapnya.(ddq/aj/jpnn)
TARAKAN- Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan dr Khaerul mengatakan, insentif untuk para kader Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), sudah dianggarkan oleh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal
- Kejari Batam Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengelolaan Anggaran RSUD Embung Fatimah
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Masa Jabatan Selesai, Tabrani Resmi Melepas Tugas Pjs Wali Kota Tangsel