Dana Rp 15 Miliar untuk DPR jadi Pro Kontra
DPR Ingin Dikaji, Pengamat Tuding Langgar Konstitusi
Senin, 31 Mei 2010 – 22:47 WIB
Sementara Ketua Badan Anggaran DPR RI, Harry Azhar Azis, menyatakan bahwa dana tersebut diperlukan karena selama ini pemerintah sering tidak menjalankan aspirasi yang dibawa anggota DPR. Menurut politisi Golkar dari daerah pemilihan Kepri ini, dengan dana itu maka akan lebih banyak program pembangunan infrastruktur di daerah bisa direalisasikan.
“Kita ingin memastikan bahwa aspirasi dan keluhan masyarakat di daerah direalisasikan,” tandas Harry.
Namun suara miring tentang wacana dana stimulasi daerah pemilihan itu juga berdatangan. Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia, Adrinof Chaniago, menilai jika usulan itu sampai disetujui maka sama saja DPR memanfaatkan posisinya untuk mendapat fasilitas demi kepentingan politiknya. Karenanya Andrinof menyarankan agar usulan itu ditolak.
“Ini sama saja melegalkan perampasan uang negara. Ini kebijakan yang tidak benar dan harus ditolak. Dalam konteks ini, DPR jelas memanfaatkan keuangan negara untuk kepentingan politik dan ekonomi masing-masing," cetusnya.
JAKARTA – Wacana yang dilontarkan Fraksi Partai Golkar agar setiap anggota DPR diberi dana Rp 15 miliar per tahun untuk stimulasi pembangunan
BERITA TERKAIT
- Demokrat Gelar Baksos-Donor Darah, Rangkaian Awal Perayaan Natal Nasional
- Pertemuan Prabowo-Megawati Bakal Berdampak ke Psikologis Elite
- Soal Riset OCCRP, Prabowo Diminta Layangkan Nota Protes ke Pemerintah Belanda
- Skandal Pemasangan Pagar Laut, Legislator NasDem Minta Menteri Trenggono Dievaluasi
- NasDem Dukung Prabowo yang Ingin Skandal Pemasangan Pagar Laut Diusut
- Hubungan Baik Megawati-Prabowo Jangan Disimpulkan Demi Barter Status Hukum Hasto